Page 36 - E-MODUL KEARIFAN LOKAL KABUPATEN JEMBER
P. 36
karnaval terbaik Indonesia dan dapat menduduki peringkat keempat untuk karnaval terunik dan
terheboh di dunia, setelah Mardi Grass di Amerika Serikat, Rio De Janeiro Brazil, dan The
Fastnacht di Jerman (Cakwigi, 2013: 2).
Prestasi JFC yang mempunyai popularitas mendunia, secara tidak langsung berdampak
positif pada industri patiwisata Kabupaten Jember, sehingga dampak tersebut secara tidak
langsung juga memajukan sektor perekonomian Kabupaten Jember. Hal ini dibuktikan dengan
pernyataan Arif Tjahyono Kepala Kantor Pariwisata dan Budaya Jember dalam majalah Halo
Jember, bahwa saat ini Kabupaten Jember menduduki peringkat ketujuh se Jawa Timur sebagai
tempat kunjungan wisatawan dengan jumlah terbanyak (Halo Jember 11, p.29). Selain itu bukti
kemajuan perekonomian ditandai dengan meningkatnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) yaitu
dari sektor pariwisata di Kabupaten Jember dari Rp 2,5 miliar pada tahun 2008 dan naik menjadi
Rp 8,5 miliar pada tahun 2013.
SUMBER : https://media.neliti.com/media/publications/195208-ID-jember-fashion-carnaval-jfc-dalam-indust.pdf
2. LARUNG SESAJI PAPUMA
Gambar 5. Larung Sesaji Papuma
Kegiatan yang sudah menjadi agenda tahunan itu merupakan budaya dan kearifan lokal
yang harus terus dilestarikan. Selain sebagai ajang silaturahmi masyarakat, petik laut di Papuma
juga dapat menambah daya tarik wisata tersendiri. General Manager Kesatuan Bisnis Mandiri
(KBM) Ecotourism Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Timur Berthus Sudarmeidi
mengatakan larung sesaji yang digelar di Pantai Pasir Putih Malikan (Papuma) Kabupaten
Jember sebagai upaya untuk melestarikan budaya dan kearifan lokal warga pesisir selatan
Jember.
30