Page 38 - Buku PKN new
P. 38
Timbul pertanyaan untuk menanggulangi krisis nilai moral atau
degradasi moral tersebut. Apa yang harus kita lakukan secara sinergis
antar komponen bangsa untuk membangun pendidikan nilai sebagai
suatu wahana pedagogis dan sosial kultural yang secara sistematis dan
sistemik potensial untuk memberikan kontribusi terhadap proses nation
and character building.
Winataputra (2010) mengemukakan dalam pembukaan UUD 1945
alinea ke empat, dinyatakan dengan tegas bahwa Pemerintah Negara
Indonesia dibentuk antara lain untuk “mencerdaskan kehidupan
bangsa”. Untuk mendapatkan kehidupan bangsa yang cerdas dalam arti
yang luas diperlukan warga negara yang juga dalam arti yang luas.
Upaya untuk mencerdaskan warga negara dapat ditempuh melalui
pendidikan, sebagaimana hal tersebut tersurat dalam pasal 31 UUD
1945 ayat (3) (Amandemen ke empat 10 Agustus 2002), “Pemerintah
mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan
nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak
mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur
dengan undang-undang. Secara psikologis dan sosial yang dimaksud
cerdas itu bukanlah hanya cerdas rasional tetapi juga cerdas emosional,
cerdas sosial, dan cerdas spiritual (Sanusi 1998, Winataputra, 2001).
Berkaitan dengan hal tersebut di atas, kita perlu mengkaji apa
yang tersurat dalam Undang-Undang RI No 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional yang dengan tegas menyatakan bahwa
“pendidikan diselenggarakan sebagai suatu proses pembudayaan dan
pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat”.
Secara umum yang dimaksud pembudayaan adalah proses
PKN SEBAGAI PENDIDIKAN NILAI & MORAL 33