Page 100 - Filsafat Illmu dan Rekonstruksi Teori - Markani
P. 100

mandiri  (autonomous),  dan  bahkan  mempengaruhi  gerak
               logika ilmu.
                       Terlihat  jelas  ada  pengaruh  dystopia  (takut  akan
               teknologi) tokoh-tokoh kontinental seperti Heidegger, Marcuse,
               Elul,  dan  Mumford;  cukup  kontras  dengan  pandangan  filsuf
               pragmatis  seperti  Dewey.  Sketsa  awal  ini  memperlihatkan
               bagaimana diskursus teknologi sudah cukup berkembang.

               Belum  lagi  jika  arah  perbincangan  diarahkan  pada  problem
               ekologi, masa depan teknologi, hubungan dunia-pikiran, etika,
               dll.
                       Namun,  bagi  Ihde,  ini  belum  cukup.  Ada  beberapa
               keraguan yang membuatnya menahan diri untuk mengatakan
               bahwa  diskurus  teknologi  telah  mapan.  Keraguan  Ihde
               terhadap  filsafat  teknologi  sebagai  disiplin  yang  matang
               berasal dari respons akademis. Respons ini menyerang filsafat
               teknologi  lewat  dua  arah,  ruang  internal  dan  eksternal.
               Menariknya,  Ihde,  sebagai  filsuf  teknologi,  mengiyakan
               serangan tersebut.
                       Apa  yang  disebut  dengan  problem  internal  adalah
               problem  dalam  disiplin  itu  sendiri.  Untuk  melihatnya,  Ihde
               meminjam  kerangka  teoretis  Kuhn  tentang  ilmu  normal  dan
               pra-paradigma.  Bagi  Ihde,  berbeda  dengan  filsafat  ilmu  dan
               sosiologi  ilmu  yang  telah  memiliki  rentang  perdebatan  yang
               lama dan kokoh, filsafat teknologi belum memiliki perdebatan
               tersebut.  Diskursus filsafat teknologi telah meluas  hingga ke
               berbagai  ranah, tetapi  jika  dibandingkan  dengan  perdebatan
               realisme/antirealisme     filsafat   ilmu,    dan     chicken
               epistemology/social  constructionist  sosiologi  ilmu,  tentu  saja
               debat  dalam  filsafat  ilmu  belum  memiliki  banyak  front
               pertentangan dalam paradigma dasar (metodologis-ontologis-
               epistemologi) yang kuat.
                       Begitu  juga  dalam  ranah  eksternal,  atau  ranah  yang
               memperlihatkan  kekuatan  suatu  disiplin  mempertahankan


                                             91
                                                    Filsafat Ilmu & Rekonstruksi Teori
   95   96   97   98   99   100   101   102   103   104   105