Page 91 - Filsafat Illmu dan Rekonstruksi Teori - Markani
P. 91
fenomena saat ini, adanya sekolah kejuruan di daerah yang
tidak sesuai dengan haparan, misalnya pembukaan program
studi yang tidak didukung oleh sarana dan prasana disekolah.
Dalam hal ini, bukan sekolah hanya sekolah yang bertanggung
jawab akan tetapi semua pihak yang terlibat termasuk yang
memberikan persetujuan sehingga prodi tersebut dibuka.
Kondisi ini secara tidak langsung menurunkan citra pendidikan
vokasi di Indonesia.
Pemerintah sebagai pemegang power dalam hal ini,
senantiasa memberikan penekanan keras agar hal seperti ini
tidak terjadi dikalangan sekolah pendidikan kejuruan. Tujuan
pendidikan vokasional sudah jelas menciptakan alumni yang
siap pakai, terampil dan siap kerja, bukannya menjadi
pengangguran. Hal lain yang paling menarik perhatian dan
sangat miris melihat fenomena saat ini, yaitu adanya siswa di
tempat tertentu yang melaksanakan prakering atau biasa
dikenal dengan praktek kerja industri yang tidak sesuai dengan
kompetensi yang akan dikembangkan, misalnya siswa jurusan
rekayasa perangkat lunak (RPL) dibiarkan oleh sekolah untuk
prakering ke tempat yang sama sekali tidak memiliki sarana
dan prasarana sesuai dengan bidang komptensi siswa
tersebut.
Pengawasan dari pihak berkepetingan sangat
diharapkan karena ini sangat berpangaruh terhadap citra
pendidikan kejuruan khususnya di daerah. Selain itu,
komptensi guru harus dikembangkan dan ditingkatkan sesuai
dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi
serta dengan melihat kondisi sekolah kejuruan yang akan
dikembangkan lebih baik lagi kedepannya.
82
Filsafat Ilmu & Rekonstruksi Teori