Page 22 - EMODUL IPS K6 HINDU-BUDHA DI INDONESIA
P. 22
c. Candi
Istilah candi berasal dari kata candika, yaitu salah satu nama Dewi Durga atau dewi
maut. Bangunan candi di Indonesia memiliki fungsi sebagai tempat peribadatan dan tempat
penguburan raja-raja. Karakteristik yang melekat pada candi Hindu adalah keberadaan struktur
lingga dan yoni serta ratna, sedangkan karakteristik bangunan candi budha dapat dikenali
melalui struktur stupa. Berdasarkan arsitektur dan tempat pembangunannya, candi-candi di
Indonesia dibedakan menjadi dua langgam, yaitu Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Dalam agama hindu, candi berfungsi sebagai makam untuk menyimpan abu jenazah
para raja dan tokoh istana. Candi juga dugunakan untuk menyimpan pripih atau benda-benda
berharga sebagai bekal kubur, seperti kalung,emas,gelang, cincin. Abu jenazah dan pripih
dikuburkan di dalam ruang utama candi (sumuran). Di atas sumuran, biasanya dibuat sebuah
patung dewa yang merupakan perlambang para raja yang telah meninggal. Dalam agama
budha, candi berfungsi sebagai tempat upacara peribadatan. Di dalam candi budha tidak
terdapat pripih dan arca berwujud dewa yang melambangkan seorang raja yang telah
meninggal. Ciri khas bangunan candi budha adalah adanya stupa yang berisi patung budha.
d. Bahasa dan Aksara
Pengaruh bahasa Sanskerta yang masih dapat dirasakan hingga saat ini adalah adanya
kata-kata serapan. Beberapa kata serapan dari bahasa Sanskerta antara lain sayembara dari
silambara, manusia dari manusya, dan durhaka dari drohaka. Sementara itu, aksara Pallawa
menurunkan aksara Hanacaraka atau Ajisaka yang digunakan untuk aksara Jawa, Sunda dan,
17