Page 98 - Favor Of God (E-Book)
P. 98
saya sampaikan di mimbar, dengan kehidupan keluarga besar saya.
Konteks pelayanan yang sedemikian rupa, jelas sekali bahwa hikmat
Tuhanlah yang sangat dibutuhkan.
Sebagai gembala yang masih muda saat itu, kami sangat
diremehkan, bahkan ditolak oleh beberapa jemaat. Di depan saya
bersama dengan istri, seorang jemaat pernah menyampaikan bahwa
saya bukanlah levelnya, orang-orang di atas sayalah yang menjadi
levelnya. Diremehkan, ditolak menjadi bagian yang sehari-hari kami
harus hadapi dan lawan. Beberapa kali sempat ingin menyerah dan
kembali kepada pelayanan yang sebelumnya. Hari-hari yang kami
lalui, harus dilalui dengan air mata kesedihan. Sering kali istri merasa
lemah dan lelah, dan hampir-hampir berputus asa. Perasaan tidak
percaya diri sepertinya tanpa sadar menguasai diri saya. Setiap kali
menyampaikan kebenaran firman Tuhan, perasaan inferior, tidak
layak membuat saya harus berulang kali menyampaikan permohonan
maaf karena takut dianggap menggurui jemaat yang lebih senior.
Hari-hari, bulan-bulan, dan tahun-tahun yang tidak mudah bagi
kami dalam pelayanan yang demikian. Namun demikian, karena
kasih karunia Tuhan kami bisa melewati penolakan, diremehkan
dari lingkungan jemaat Tuhan sendiri.
Berbeda pergumulan di dalam jemaat Tuhan sendiri, dengan
pergumulan yang berasal dari lingkungan sekitar. Dalam pengalaman
pelayanan yang Tuhan percayakan, beberapa kali saya harus
diperhadapkan dengan masyarakat yang berusaha untuk meng-
halang-halangi pekerjaan Tuhan. Berada di hadapan tokoh-tokoh
agama dan masyarakat, yang lebih senior, lebih tua dibandingkan
saya, maka bukanlah hal yang mudah untuk memberikan jawaban.
Pernah dalam satu peristiwa, saya harus bergumul luar biasa
karena harus menghadapi tokoh agama dan tokoh masyarakat,
yang melarang gereja untuk direnovasi sesuai dengan kebutuhan
pelayanan, sementara semua perijinan sudah terpenuhi. Selama
satu minggu menunggu masa itu, Tuhan izinkan saya mengalami
90 Favor of God