Page 41 - USHUL FIQH (1)_Neat
P. 41
þ
Î
ã
Ï
Β Î θϑÏ ϑŠÏ ÓΖã Ï≈=≈¢9 θ=Ïϑρ θΖΒ © ’? øŠ9
è
ß
3 θΖρ ¨ θ)¨ §Ν è θΖΒρ θ) §Νè Ï≈=≈¢9 θ=Ïϑρ θΖΒ¨ρ θ)¨
ã
è
ô
¨
ã
¨
Î
ã
∩⊂∪ ΨŠφ ρ
ä
Ï
ç
ù
ó
Tidak ada dosa bagi orang-orang yang beriman dan mengerjakan amalan yang saleh
karena memakan makanan yang Telah mereka makan dahulu, apabila mereka bertakwa
serta beriman, dan mengerjakan amalan-amalan yang saleh, kemudian mereka tetap
bertakwa dan beriman, Kemudian mereka (tetap juga) bertakwa dan berbuat kebajikan.
Dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. (QS Al-Maidah [5]: 93).
Sedang saya termasuk mereka.
Ternyata penafsiran Qudamah tentang minum yang tidak berdosa itu
keliru. Yang dimaksud dalam ayat itu ialah orang yang minum atau makan
makanan haram ketika mereka dulu masih kafir.
Hal ini jelas, ketika Umar bertanya kepada Ibnu Abbas Bagaimana?
Dijawab oleh Ibnu Abbas, ayat itu turun sebagai pemaafan kepada orang-
orang dahulu, dan menjadi hujjah bagi orang-orang sekarang ketika
menghadapi mereka, waktu itu pun khamar belum lagi diharamkan kepada
mereka, sebab Allah berfirman:
Å
Ïi
y
p
þ
ø
ã
Ï
r
s
u
ôΒ Ó§ô_‘ ãΝ≈9ø—F{$#ρ Ü>$ÁΡF{$#uρ ç£øŠyϑø9$#uρ ãôϑsƒ:$# $ϑ‾ΡÎ) (#θΨtΒ#u t©# $ $κš‰'‾≈tƒ
Í
|
∩⊃∪ tβθs=øè? öΝä3=yè9 s çνθ7Ï⊥tGô_$ù s Ç≈sÜø‹±9$# È≅yϑtã
Î
¤
ª
$
ç
ß
Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi,
(berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk
perbuatan setan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat
keberuntungan. (QS Al-Maidah [5]: 90).
Kalaulah orang itu, demikian Ibnu Abbas, termasuk orang yang
beriman dan beramal saleh, kemudian bertakwa dan kemudian berbuat
baik, sesungguhnya Allah melarangnya untuk meminum khamar. Umar
menjawab: “Engkau benar”.
Jelaslah dengan tidak mengetahui sebab-sebab turunnya ayat akan
menyimpangkan dari maksud yang sebenarnya dari ayat itu. Karena itulah,
mengetahui sebab-sebab turunnya ayat ini menyebabkan seseorang akan
mengerti dengan baik terhadap Al-Qur’an.
Bab 2 Sumber Hukum 27