Page 28 - BAHAN AJAR HUKUM NEWTON TENTANG GERAK (1)
P. 28

Fisika Kelas X Semester 2

                                       N
                                                           asumsikan  anak  adalah  sebuah  benda  (dalam
                                                           hal  ini  digambarkan  dengan  sebuah  balok),

                                                           maka  dapat  kita  gambarkan  gaya-gaya  yang
                                                           bekerja  pada  anak  seperti  Gambar  3.27.  Kita
                                         w x = w sin ɵ
                                                           asumsikan  bidang  miring  sebagai  arah
                     w y = w cos ɵ
                                               ɵ           horizontal  (sumbu x)  dan  gaya  normal  berada
                                  w
                                                            pada sumbu vertikal (sumbu y). Karena balok
                    Gambar 3.27. Benda di atas bidang miring  licin
                                                            terletak  pada  bidang  miring  yang  memiliki
                   sudut kemiringan sebesar θ maka gaya berat balok memiliki dua komponen yaitu w x = w

                   sin θ dan w y = w cos θ.
                         Pertama kita tinjau komponen gaya yang bekerja pada sumbu y. Jumlah gaya-gaya

                   yang bekerja pada sumbu  y bernilai  nol  sehingga benda tidak bergerak,  maka berlaku
                   hukum pertama Newton:

                                       ∑F y = 0

                          N – w cos ɵ = 0

                                           N = w cos ɵ

                          Kemudian kita tinjau komponen gaya  yang bekerja pada sumbu x.   Karena benda
                   bergerak  searah  sumbu  x  dengan  percepatan  sebesar  a,  maka  berlaku  hukum  kedua

                   Newton:

                                   ∑F x = m a
                              w sin ɵ = m a

                        m.g sin ɵ = m a

                                    a = g sin ɵ


                           Selanjutnya perhatikan Gambar 3.28. Gambar tersebut menunjukkan dua buah balok
                   pada bidang miring yaitu balok 1 bermassa m 1 dan balok 2 bermassa m 2.  Balok 1 dan
                   balok  2  dihubungkan  dengan  seutas

                   tali  melalui  sebuah  katrol  yang

                   massanya  diabaikan.  Balok  1  terletak
                   pada  bidang  miring  licin  sedangkan

                   benda  2  dalam  posisi  tergantung.
                   Apabila massa balok 2 lebih besar dari

                   massa balok 1 (m 2 > m 1), maka balok
                                                            Gambar 3.28. Benda di Atas Bidang Miring Licin dan
                                                            Dihubungkan dengan Tali Menggunakan Katrol
                                                             25
   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33