Page 545 - Bilangan Fu by Ayu Utami
P. 545

Kepada  Bakri  Arbie,  Eka  Budianta,  dan  Mohamad  Guntur
                 Romli yang bersedia menjawab pertanyaan­pertanyaan saya.
                     Kepada  ibu  saya,  Bernadetta  Suhartinah,  yang  membagi  cerita
                 mengenai upacara Bekakak di desanya dahulu.
                     Kepada  Fathi  Aris  Omar  yang  memberi  saya  buku  mengenai
                 serangga.
                     Kepada Nabiel Makarim dan Wicaksono Adi, yang percakapan
                 dengannya tanpa sengaja memperkaya saya.
                     Kepada Fabianus Heatubun, melalui tulisannya dalam Melintas,
                 jurnal filsafat Universitas Parahyangan, Vol. 23 no. 1, April 2007, menge-
                 nai  “romantisme  kritis”.  Tulisan  itu  membantu  saya  merumuskan  “spi­
                 ritualisme kritis”.
                     Kepada  Orlow  Seunke,  yang  meminjamkan No  Direction  Home,
                 dokumenter Martin Scorsese atas Bob Dylan.
                     Kepada  rekan­rekan  KPG,  terutama  Pax  Benedanto,  yang  me­
                 masok saya beberapa buku terbitan mereka yang berguna. Seperti, Ribuan
                 Gunung,  Ribuan  Alat  Batu:  Prasejarah  Song  Keplek,  Gunung  Sewu,
                 Jawa Timur karya Hubert Forestier (KPG dll: 2007)
                     Kepada Romo Magnis Suseno dan Novriantoni, yang bersedia mem­
                 baca naskah ini.
                     Saya  berhutang  sepenuhnya  pada  cerpen  “Candik  Ala”  karya  GM
                 Sudarta (Cerpen Kompas Pilihan 2007) mengenai mantra dalam gejog,
                 yaitu ketika pasukan Nyi Ratu Kidul mengadakan perjalanan ke gunung
                 Merapi.
                     Kutipan­kutipan  dari  Babad  Tanah  Jawi  saya  ambil  dari  terbitan
                 Amanah­Lontar (2004). Saya mengucapkan terima kasih pada semua yang
                 berjasa dalam penerbitan kitab itu.
                     Saya menggarap keterangan ringkas mengenai bilangan 0 dari The
                 Mystery of Numbers karya Marc­Alain Ouaknin (Assouline: 2004). Dari
                 buku ini pula aksara nagari yang termuat di naskah ini.


                     Terakhir,  terima  kasih  saya  kepada  gunung  Gede­Pangrango  yang
                 memberi  saya  zat  asam,  kejernihan,  dan  ilham.  Dan,  Erik  Prasetya,
                 partner mendaki gunung yang merupakan ayah dari novel ini. Ia memberi
                 saya benih bagi kisah cinta roman ini, dan merawat saya selama mengan­
                 dung  novel  ini.  (Usaha  pembuahannya  yang  berkali­kali  gagal  makan
                 waktu  empat  tahun,  proses  mengandung­menuliskannya  menghabiskan
                 sembilan bulan). Melalui dia, saya mencoba mengenang, dengan cara saya
                 sendiri, kekasih dan sahabatnya di masa muda, LS dan almarhum SF yang
                 meninggal dunia dari kecelakaan ganjil di bukit kapur Citatah.


                                                                         3
   540   541   542   543   544   545   546   547   548   549   550