Page 29 - Hujan bulan Juni Pilihan sajak by Sapardi Djoko Damono
P. 29

PERCAKAPAN MALAM HUJAN


               Hujan, yang mengenakan mantel, sepatu panjang, dan
                       payung, berdiri di samping tiang listrik. Katanya
                       kepada lampu jalan, “Tutup matamu dan tidurlah. Biar
                       kujaga malam.”

               “Kau hujan memang suka serba kelam serba gaib serba
                       suara desah; asalmu dari laut, langit, dan bumi;
                       kembalilah, jangan menggodaku tidur. Aku sahabat
                       manusia. Ia suka terang.”


                                                                                                     1973


               TELUR, 1


               Ada sebutir telur tepat di tengah tempat tidurmu yang putih
                       rapih. Kau tentu saja, terkejut ketika pulang
                       malam-malam dan melihatnya di situ. Barangkali
                       itulah telur yang kadang hilang kadang nampak di
                       tangan tukang sulap yang kau tonton sore tadi.
               Barangkali telur itu sengaja ditaruh di situ oleh anak
                       gadismu atau istrimu atau ibumu agar bisa tenteram
                       tidurmu di dalamnya.

                                                                                                     1973


               TELUR, 2


                       dalam setiap telur semoga ada burung dalams etiap burung semoga ada engkau dalam
               setiap engkau semoga ada yang senantiasa terbang menembus silau matahari memecah udara
               dingin memuncak ke lengkung langit menukik melintas sungai
                       merindukan telur

                                                                                                     1973












               Manuskrip puisi “Hujan Bulan Juni” Sapardi Djoko Damono                                 29
   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34