Page 56 - oke mutiara kebun sawit
P. 56

terjebak di sini dengan semua kebutuhan dan mimpi

               yang harus ku bangun.



                       Kapan aku bisa pulang dan menjenguk ibu,


               Setiap pagi selalu begini sibuk dengan mengisi perut

               dan mencari pakaian kerja coba punya istri mungkin


               ini semua bisa terpecahkan. Setelah itu menghadapi

               macet manusia punya jam yang sama tapi tempat

               yang sempit.



                       “Kring…kring,” dering suara telepon gemgam


               berbunyi  memecah  suasana  pagi  yang  biasa  ku

               jalani,  “Apa  kabar  bu?  Tumben  sepagi  ini  sudah


               telp,”  jawabku  sambil  tergesa-gesa  menggunakan

               kaos kaki, “pokonya besok kirimkan semua pakaian

               ayahmu  dengan  foto  yang  kamu  bawa  tidak  usah


               banyak  tanya,”  suara  ibu  begitu  ketakutan  “ada

               apa..tut..tut.”  tanpa  diakhiri  salam  telepon  terputus


               52 | M u t i a r a   K e b u n   S a w i t
   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61