Page 26 - Buku Digital (HAKI)_Neat
P. 26

Perjuangan Bung Tomo dalam Pertempuran Surabaya


                     dengan cara membuatkan sebuah pemancar radio kecil, yang mana pemancar tersebut

                     cukup  untuk  didengarkan  oleh  rakyat  Surabaya  dan  sekitarnya.  Pemancar  radio
                     pemberontakan nanti akan ditempatkan dalam rumah di Jalan Mawar No 10 Surabaya,

                     yang  pada  waktu  itu  lokasi  tempatnya  masih  dirahasiakan.  Radio  pemberontakan
                     tersebut memiliki gelombang 34 meter. Dan kemudian mengudara secara perdana pada

                     tanggal  14  Oktober  1945  jam  05.30  pagi.  Pada  waktu  itu  radio  pemberontakan

                     menyiarkan  mengenai  beberapa  pengumuman  terkait  rencana  persiapan  menghadapi
                     kedatangan pasukan Inggris dan sekutunya ke Surabaya.

                            Kemudian beberapa hari berikutnya, Hasan Basri dan teman-temannya berhasil
                     mengangkut pemancar radio milik angkatan laut Nippon yang model terbaru, namun

                     dalam kondisi rusak. Pemancar radio tersebut kemudian dibenahi oleh Hasan Basri dan

                     teman-temannya  hingga  dapat  digunakan  lagi  dengan  kekuatan  pemancar  yang  lebih
                     luas,  jika  dibandingkan  pemancar  radio  pemberontakan  yang  pertama.  Hal  yang

                     demikianlah yang menyebabkan pidato-pidato Bung Tomo dapat terdengar, hingga ke
                     seluruh daerah di Indonesia, bahkan menurut teman-teman Bung Tomo yang ada di luar

                     negeri, bahwasanya siaran radio pemberontakan dapat terdengar hingga San Francisco.
                     Siaran  radio  pemberontakan  ini  sangat  mempunyai  peran  penting  pada  era  revolusi

                     kemerdekaan. Adanya radio  ini dapat  membantu dalam  proses penyebaran informasi

                     untuk  membangkitkan  semangat  para  pejuang  dalam  menghadapi  para  penjajah,
                     khususnya  perjuangan  rakyat  Surabaya  dalam  menghadapi  tentara  Inggris  dan

                     sekutunya  (Setyarso,  2016:  40).  Di  samping  itu  juga,  dengan  adanya  radio  dapat
                     menginformasikan ke dunia internasional, bahwa pertempuran yang terjadi di Surabaya

                     tidak seperti yang dituduhkan pihak musuh, yang menyatakan bahwa penyebab terjadi

                     perang  yaitu  karena  terbunuhnya  Jenderal  Mallaby.  Padahal  yang  sebenarnya  terjadi
                     yaitu  pembelaan  rakyat  untuk  mempertahankan  kemerdekaan  bangsa  dan  negaranya

                     dari penjajahan bangsa asing kembali.
                            Bung Tomo memiliki beberapa anggota yang bertugas di radio pemberontakan,

                     salah satunya berkebangsaan Amerika Serikat yang bernama Ktut Tantri. Ktut Tantri

                     inilah  yang  nantinya  berperan  menyebarkan  informasi  terkait  peristiwa  revolusi  di
                     Indonesia dan bagaimana liciknya permainan tentara Inggris kepada dunia internasional

                     dengan menggunakan bahasa Inggris (Tantri, 1965: 254). Dengan adanya siaran yang
                     menggunakan  bahasa  Inggris  inilah,  dunia  internasional  turut  berperan  dalam

                     memantau keadaan pertempuran yang sedang terjadi di Surabaya. Hal tersebut sangat
                     menguntungkan  bagi  Indonesia,  karena  dengan  begitu  Indonesia  mendapat  banyak


                                                                                                       18
                                                                          Buku Sejarah Indonesia Kelas XI
   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31