Page 24 - Buku Digital (HAKI)_Neat
P. 24

Perjuangan Bung Tomo dalam Pertempuran Surabaya


                     terdiri dari Harsono Tjokro Suwarno, Sujoko, Mohammad Karnaen, Kusen, dan para

                     anggota  BPRI  Putri,  seperti  Siti  Aminah,  Maring  Muktiani,  Suhartini,  dan  Jupati
                     (Setiadijaya, 1992: 253).

                            Rakyat  Surabaya  secara  serentak  bersatu
                     menghadapi  pasukan  tentara  sekutu.  Salah  satunya

                     dengan  cara  menyingkirkan  papan  nama  jalan  dan

                     kampung  di  seluruh  Kota  Surabaya.  Hal  ini
                     dilakukan agar peta Kota Surabaya yang berada di

                     tangan  musuh  tidak  bisa  digunakan  lagi.  Bung          Pidato Bung Tomo
                     Tomo  juga  mengirimkan  perintis  ke  daerah-daerah   (Sumber: https://pinterest.com)

                     luar Jawa yang diberi tugas mencetuskan api pemberontakan terhadap tentara Inggris,

                     jika kelak tentara Inggris terbukti akan mengembalikan kekuasaan NICA di Indonesia.
                     Hal  ini  bertujuan  memecah  belah  kekuatan  tentara  Inggris,  agar  rakyat  bersiap

                     menghadapi  kemungkinan  yang  terjadi  pada  masa  yang  akan  datang.  Pada  hari-hari
                     berikutnya, untuk menambah kekuatan pertahanan Bung Tomo menganjurkan melalui

                     pidato  agar  kota-kota  di  seluruh  Indonesia  menyusun  pasukan  rakyat  yang  harus
                     dilantik sebaik mungkin untuk siap sedia dikirimkan ke medan perang.

                  2.  Upaya Bung Tomo dalam Mengumpulkan Massa

                                                                     Pada  masa  revolusi  fisik,  media
                                                              informasi  sangat  penting  untuk  digunakan

                                                              sebagai sarana untuk melakukan propaganda.
                                                              Menurut Bung Tomo, Radio bisa digunakan

                                                              untuk memberikan berbagai informasi terkait

                                                               keadaan pada masa itu kepada rakyat, agar
                           Ilustrasi Radio Tempo Dulu          rakyat  selalu  waspada  akan  serangan  dari
                          (Sumber: https://liputan6.com)       tentara  Inggris  dan  sekutunya.  Demi

                     mendapatkan  izin  untuk  meminjam  pemancar  radio  milik  pemerintah  di  Surabaya,

                     akhirnya Bung Tomo terpaksa berbohong kepada Doel Arnowo (Ketua KNI Surabaya)

                     dan  residen  Sudirman,  bahwa  Amir  Syarifudin  telah  memberikan  izin  untuk
                     mempergunakannya. Bung Tomo terpaksa berbohong karena Menteri Amir Syarifudin

                     tidak  memberikan  izin.  Radio  ini  nanti  akan  menjadi  andalan  Bung  Tomo  untuk
                     menggerakkan massa di Surabaya dalam menghadapi penjajahan Inggris di Surabaya.

                     Bung Tomo mengisahkan pengalamannya sebagai berikut:



                                                                                                       16
                                                                          Buku Sejarah Indonesia Kelas XI
   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29