Page 32 - Buku Digital (Kasaran)
P. 32

Perjuangan Bung Tomo dalam Pertempuran Surabaya


                     Indonesia menggunakan strategi membentuk  formasi  pertahanan steling  di  sepanjang

                     rel  kereta  api,  mulai  dari  sebelah  barat  sampai  timur,  kemudian  di  sepanjang  jalan
                     diletakkan ranjau darat, semua strategi tersebut diterapkan guna memperlambat gerakan

                     pasukan Inggris.
                            Orasi-orasi  yang  disampaikan  Bung  Tomo  melalui  radio  pemberontakan

                     sangatlah  bermanfaat  untuk  menyebarkan  informasi  terkait  kondisi  saat  pertempuran

                     terjadi.  Hal  ini  yang  kemudian  mendapat  respon  dari  beberapa  rakyat  di  berbagai
                     daerah  untuk  mengirimkan  bantuan,  seperti  bala  bantuan  yang  datang  dari  daerah

                     Surakarta,  yang  mengirimkan  sebanyak  60  pemuda  dengan  persenjataan  lengkap
                     kemudian bala bantuan juga datang dari Bali dan Madura, yang mengirimkan kurang

                     lebih 40 pejuang. Para bala bantuan ini nanti yang datang ke Surabaya bertujuan untuk

                     ikut  berjuang  dalam  pertempuran  Surabaya.  Kedatangan  bala  bantuan  tersebut
                     dikarenakan setelah mereka mendengar orasi yang disampaikan oleh Bung Tomo.

                            Pada sore hari tanggal 13 November 1945, radio pemberontakan Bung Tomo
                     yang  berada  di  Jalan  Biliton  No.  7  hangus  terbakar.  Peristiwa  tersebut  dikarenakan

                     terkena bom yang dilesatkan oleh pasukan Inggris menggunakan pesawat terbang RAF.
                     Beruntung pada saat itu Bung Tomo dapat melarikan dan menyelamatkan diri. Bung

                     Tomo  menuduh  ada  oknum  yang  berkhianat  untuk  memberikan  informasi  kepada

                     Inggris mengenai keberadaannya. Peristiwa pengeboman markas radio pemberontakan
                     tersebut merupakan salah satu tujuan utama yang diincar oleh pasukan Inggris. Hal ini

                     dikarenakan  radio  pemberontakan  mempunyai  peranan  yang  sangat  vital  dalam
                     peristiwa pertempuran. Orasi-orasi yang disampaikan oleh Bung Tomo melalui radio

                     pemberontakan dapat membakar semangat berjuang rakyat Surabaya yang sering kali

                     membahayakan pihak Inggris.
                            Sampai  dengan  hari  keenam  yakni  tanggal  15  November  1945,  pertempuran

                     masih  berlangsung  dengan  sengit  di  berbagai  daerah  Surabaya,  seperti  alun-alun
                     Tanjung,  Kapasan,  Gemblongan,  dan  Stasiun  Semut.  Hal  ini  dikarenakan  pasukan

                     Indonesia  banyak  mendapatkan  asupan  bala  bantuan  dari  beberapa  ulama  dan  para

                     santrinya. Disamping itu juga bala bantuan datang dari berbagai daerah di luar Kota
                     Surabaya,  seperti  dari  Malang,  Mojokerto,  Kediri,  Jombang,  Madiun,  Ponorogo,

                     Magetan,  Solo,  dan  Bali.  Bantuan  tidak  hanya  berupa  tambahan  pejuang  saja,  tetapi
                     juga  bantuan  logistik.  Hal  inilah  yang  sangat  membantu  jalannya  pertempuran  yang

                     sedang  terjadi.  Seluruh  bala  bantuan  yang  datang  ke  Surabaya,  berkat  adanya
                     informasi-informasi yang disampaikan oleh Bung Tomo melalui radio pemberontakan.


                                                                                                       25
                                                                          Buku Sejarah Indonesia Kelas XI
   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37