Page 77 - PANDUAN_PRAKTIKUM_MIKROBIOLOGI 2022-2
P. 77
proses pengambilan sampel lendir, dokter akan memasukkan
alat swab ke tabung plastik, kemudian menutup rapat tabung plastik
tersebut.
Tabung plastik ini akan dimasukkan ke tabung khusus limbah
berbahaya (biohazard) dan dibawa ke laboratorium untuk selanjutnya
diolah dan dimasukkan ke alat PCR untuk mendapatkan hasil. Hasil
tes PCR bisa diketahui dalam waktu 1–2 hari.
Tes PCR melibatkan 3 proses, mulai dari pengambilan sampel,
ekstraksi materi genetik dari sampel, amplifikasi atau penggandaan
materi genetik, dan pembacaan hasil. Pada pemeriksaan ini, biasanya
akan dicantumkan nilai CT value.
Hasil tes PCR akan menunjukkan positif atau negatif. Hasil positif
berarti pasien terkonfirmasi menderita penyakit tersebut. Sebaliknya,
hasil negatif berarti pasien tidak menderita penyakit tersebut.
Meski demikian, pada sebagian kasus, tes PCR bisa menampilkan
hasil positif palsu atau negatif palsu. Positif palsu artinya hasil tes
menunjukkan positif, padahal sebenarnya negatif. Sedangkan negatif
palsu adalah kebalikannya, menunjukkan negatif padahal sebenarnya
positif.
Sebagai contoh, hasil positif palsu pada COVID-19 artinya seseorang
yang telah menjalani tes PCR dianggap positif menderita COVID-19,
padahal ia tidak terinfeksi virus SARS-CoV-2. Sebaliknya, hasil
negatif palsu menyatakan seseorang yang telah menjalani tes PCR
tidak menderita COVID-19, padahal justru ia terinfeksi virus SARS-
CoV-2.
Efek Samping Tes PCR
Tes PCR aman dilakukan oleh semua orang dan tidak menimbulkan
efek samping apa pun. Hanya saja, saat melakukan pengambilan
sampel, bisa muncul beberapa keluhan, misalnya rasa tidak nyaman
di hidung saat petugas kesehatan memasukkan alat swab atau muncul
memar dan nyeri di area suntikan saat pengambilan sampel darah.
76