Page 8 - BULETIN 1133
P. 8
BULETIN Parlementaria
BULETIN
Sahroni Nilai Pemerintah
KOMISI III • DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA Buktikan Komitmen
Pemberantasan Kejahatan
Seksual
residen Joko Widodo yang kerap kali dianggap enteng.
meneken Peraturan “Saya selama jadi pembina di
Pemerintah (PP) Nomor 70 yayasan mengadvokasi korban
PTahun 2020 tentang Tata Cara INI BAHAYA SEKALI. kekerasan anak, sering kali menemukan
Pelaksanaan Tindakan Kebiri Kimia, SAYA NILAI SAAT kasus yang tersangkanya tidak dihukum,
Pemasangan Alat Pendeteksi Elektronik, malah sering bebas. Ini menyebabkan
Rehabilitasi, dan Pengumuman Identitas INI SUDAH ADA kasus kekerasan seksual anak makin
Pelaku Kekerasan Seksual terhadap TEKNOLOGI KEBIRI merebak. Kita memang butuh hukuman
Anak. Wakil Ketua Komisi III DPR RI KIMIA, BUKAN KEBIRI yang lebih tegas, seperti kebiri kimia ini,”
Ahmad Sahroni menilai PP 70/2020 YANG BENERAN tegas Sahroni.
yang mengatur pengebirian pelaku DIPOTONG KELAMIN. Setelah keluarnya PP Nomor
kekerasan seksual terhadap anak itu SEPERTI DAHULU. 70/2020, Sahroni berharap RUU
merupakan bukti komitmen pemerintah Penghapusan Kekerasan Seksual (PKS)
memberantas kejahatan seksual yang sedang diperjuangkan DPR juga
terhadap anak. mendapat pengaduan dari korban bisa segera disahkan. Menurut dia, PP
“PP tersebut menunjukkan maupun keluarga korban kekerasan Nomor 70/2020 menjadi “angin segar”.
komitmen penuh pemerintah atas seksual pada anak yang merasa kecewa Namun, perjuangan masyarakat tidak
pemberantasan kejahatan seksual dengan penanganan kasus selama ini boleh berhenti. eko/sf
terhadap anak yang kasusnya kian hari
kian memprihatinkan,” papar Sahroni
dalam rilis yang diterima Parlementaria,
Wakil Ketua Komisi III
Senin (4/1). Ia mendukung kebijakan DPR RI Ahmad Sahroni.
pemerintah tersebut, karena memang Foto : Oji/Man
kondisi sudah mendesak terkait dengan
kasus kejahatan dan kekerasan seksual
terhadap anak.
Politisi dari Fraksi Partai Nasdem ini
mengutip data kepolisian, misalnya di
Jakarta Barat, angka kekerasan pada
anak meningkat 48 persen pada tahun
2020 dari data pada tahun sebelumnya.
“Ini bahaya sekali. Saya nilai saat ini
sudah ada teknologi kebiri kimia, bukan
kebiri yang beneran dipotong kelamin
seperti dahulu,” ujarnya.
Sahroni yang juga aktif sebagai
pembina Yayasan Anak Masa Depan
Indonesia fokus menangani kasus
kekerasan terhadap anak. Selama aktif
di yayasan itu, dia mengaku sering
8 Nomor 1133/III/I/2021 • Januari 2021 Nomor 1133/III/I/2021 • Januari 2021 9