Page 9 - BULETIN 1145
P. 9

BULETIN   Parlementaria


                     Ketegasan Gakkumdu Kaltim


                            Dapat Dijadikan Acuan








                          nggota Komisi II DPR RI   bagi Anwar terkait penegakan hukum
                          Anwar Hafid mengatakan   di Kaltim, yakni perihal pelanggaran-
                          Tim Sentra Penegakan   pelanggaran Pilkadadi daerah ini bisa
                 A Hukum Terpadu                 divonis setelah 2-3 tahun.      MEMANG DALAM
                 (Gakkumdu) di Provinsi Kalimantan   “Saya kira Gakkumdu di Kaltim   KONTESTASI, ORANG
                 Timur perlu dijadikan acuan untuk   bisa menjadi role model di Indonesia,
                 daerah lain pada Pilkada selanjutnya.   dalam rangka upaya untuk kita agar   PASTI BERLOMBA
                 Pasalnya, dengan ketegasan mereka,   lebih patuh terhadap seluruh aturan,   BAGAIMANA CARANYA
                 setidaknya ada 11 kasus tindak pidana   baik itu kepada penyelenggara   BISA MENANG.
                 Pilkada yang mendapatkan tindak   Pilkada, pemilih dan para kontestan,”
                 lanjut, mulai dari penetapan tersangka   kata Anwar saat mengikuti Tim Panja
                 sampai vonis di pengadilan.     Evaluasi Pelaksanaan Pilkada Serentak   mengurangi adanya kasus-kasus yang
                   Sementara, untuk Gakkumdu Kutai   Tahun 2020 mengunjungi KPU Kaltim   berkelanjutan sampai di Mahkamah
                 Timur, disampaikan Anwar telah berhasil   di Balikpapan, Kaltim, Selasa (30/3).   Konstitusi (MK) kedepannya. 
                 melakukan pengungkapan tindak     Politisi F-Demokrat ini menambahkan,   “Memang dalam kontestasi, orang
                 pidana, yakni sebanyak 7 laporan polisi   jika semua pihak yang terlibat dalam   pasti berlomba bagaimana caranya
                 dan telah memproses hukum 13 orang   Pilkada memiliki kepatuhan yang   bisa menang. Bahkan terkadang
                 tersangka. Satu hal yang cukup menarik   sama, maka bisa dipastikan akan   ada oknum yang melanggar aturan.
                                                                                 Menurut saya pengawasannya perlu
                                                                                 diperketat. Seperti yang terjadi di
                                                                                 Kaltim pengawasannya sangat bagus.
                                                                                 Eksekusinya real, sehingga membuat
                                                                                 semua yang terlibat dalam Pilkada ke
                                                                                 depan akan berpikir ulang melanggar
                                                                                 aturan,” ujarnya. 
                                                                                   Legislator dapil Sulawesi Tengah
                                                                                 ini menyarankan, kedepannya
                                                                                 pengawasan perlu diperkuat terutama
                                                                                 di bagian frontline. Perlu dilakukan
                                                                                 revisi aturan tentang syarat-syarat
                                                                                 menjadi pengawas Ad Hoc, misalnya
                                                                                 ada aturan minimal lulusan SMA
                                                                                 dan berusia minimal 25 tahun.
                                                                                    “Nah, banyak perkara-perkara di
                                                                                 masyarakat terutama di daerah sudah
                                                                                 punya banyak pengalaman sejak Orde
                                                                                 Baru sebagai penyelenggara Pemilu,
                                                                                 tapi bukan tamatan SMA. Sehingga
                                                                                 tidak lolos persyaratan, kemudian ada
                                                                                 yang sudah tamat SMA tapi rata-rata
                                                                                 dari mereka belum berusia 25 tahun.
                                                                                 Jadi ini perlu penegasan untuk syarat
                                                                                 menjadi pengawas Ad Hoc. Bahkan,
                                                                                 kalau perlu di TPS diperbanyak SDM-
                 Anggota Komisi II DPR RI Anwar. Foto: Jaka/nvl                  nya,” tutup Anwar.   jk/er


 8  Nomor 1145/II/IV/2021  •  April 2021                                           Nomor 1145/II/IV/2021  •  April 2021  9
   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14