Page 39 - MAJALAH 201
P. 39

HUT DPR RI KE-76 TAHUN

































            Anggota Komisi VI DPR Supratman Andi Agtas. Foto: Oji/nvl
            SOSISALISASIKAN PROLEGNAS         angarn dan pengawan serta semkain   Cipta Kerja (Ciptaker). Antara lain,
              Baleg DPR RI mempunyai kewajiban   mawas diri dalam membawa kedudukan   kemudahan dalam mendaftarkan
            menyosialisasikan Prolegnas yang telah   dan kehormatan sebagai anggota DPR.   Hak Kekayaan Intelektual (HAKI),
            disusun oleh DPR RI bersama dengan                                 serta kemudahan dalam mendirikan
            pemerintah kepada masyarakat luas.   UU CIPTAKER UNTUK INDONESIA   Perusahaan Terbuka (PT) Perseorangan
            Sosialisasi ini sangat diperlukan agar   LEBIH MAJU                dan berbiaya murah. 
            masyarakat dapat mengetahui dan juga   DPR berupaya menghasilkan undang-  “Sehingga, ada kepastian legalitas
            terserap aspirasinya.             undang yang berkualitas di tengah   bagi pelaku usaha Usaha Mikro Kecil
              Ada beberapa sasaran yang       pandemi Covid-19. Dalam menjalankan   dan Menengah (UMKM). Lalu, kebijakan
            hendak dicapai Baleg dari sosialisasi   politik legislasi DR juga memperhatikan   kemudahan berusaha, untuk semua
            ini. Pertama terjalinnya komunikasi   asas dalam pembentukan undang-  pelaku usaha, mulai dari UMKM,
            dengan seluruh elemen masyarakat   undang yang meliputi tujuan     Koperasi, sampai usaha besar. Serta,
            dan Pemerintah Daerah terkait proses   pembentukan, substansi yang tepat,   penguatan kelembagaan UMKM dan
            pembentukan Undang-Undang yang    dapat dilaksanakan, bermanfaat,   Koperasi melalui berbagai kemudahan
            sudah ditetapkan dalam Prolegnas   dan keterbukaan, sehingga dapat   dan fasilitas berusaha,” imbuh
            RUU Prioritas Tahun 2021 dan      menghasillkan produk legislasi yang   Supratman.  
            Perubahan Prolegnas Tahun 2020-   berkualitas.                       RUU Cipta Kerja mengatur tentang
            2024,” papar Wakil Ketua Baleg Ibnu   Di tengah situasi pandemi yang   peningkatan perlindungan kepada
            Multazam                          penuh ketidakpastian dan dinamika   pekerja dan Pemerintah menerapkan
              Dengan adanya sosialisasi ini,   aspirasi masyarakat yang tinggi, DPR RI   Program Jaminan Kehilangan Pekerjaan
            masyarakat dapat mengetahui rencana   telah menyelesaikan pembahasan dan   (JKP). Yakni dengan tidak mengurangi
            pembentukan Undang-Undang yang    mengesahkan RUU Cipta Kerja yang   manfaat JKK, JKm, JHT, dan JP yang
            akan mengatur kehidupan masyarakat   merupakan omnibus law pertama di   tidak menambah beban iuran dari
            dan dalam proses pembentukan      Indonesia, yang diharapkan menjadi pilar   pekerja atau pengusaha.  
            undang-undang tersebut.           utama reformasi struktur di negara ini  “RUU Cipta Kerja juga menerapkan
              “Masyarakat juga dapat memberikan   Dalam laporannya pada rapat   pengaturan mengenai kebijakan
            masukan-masukan, sehingga pada    paripurna DPR RI, Ketua Badan Legislasi   kemudahan berusaha di kawasan
            akhirnya setiap RUU yang akan     (Baleg) DPR RI Supratman Andi Agtas   ekonomi, pelaksanaan invetasi
            ditetapkan menjadi Undang-Undang   menyampaikan hal-hal pokok dalam   pemerintah pusat dan proyek strategis
            senantiasa mencerminkan kebutuhan   pembahasan Daftar Inventarisasi   nasional. Serta pelayanan administrasi
            dan aspirasi masyarakat,” pungkasnya.  Masalah (DIM) yang selanjutnya   pemerintahan untuk memudahkan
              DPR terus menyempurnakan        disepakati sebagai hasil pembahasan   prosedur birokrasi dalam rangka cipta
            kinerjannya dalam fungsi legislasi,   Rancangan Undang-Undang tentang   kerja,” tandas Supratman. lrnm/es



                                                                        TH. 2021      EDISI 201      PARLEMENTARIA        39
   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44