Page 12 - BULETIN 1149
P. 12
BULETIN Parlementaria
BULETIN
Pengembangan Energi Nuklir
KOMISI VII • DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA nggota Komisi VII DPR resource terhadap nuklirnya kecil, melakukan satu telaah lebih jauh bahwa
Bukan Opsi Terakhir
RI Bambang Pattidjaya
mengatakan bahwa
Oleh karena itu saya pikir kita harus
super energi Indonesia ke depannya,”
A jangan lagi menempatkan
jelas Bambang.
energi nuklir sebagai opsi terakhir bahkan ikut mengembangkannya. nuklir ini harus masuk dalam portofolio
Politisi Partai Golkar ini menjelaskan,
pengembangan energi seperti Indonesia adalah salah satu negara
yang tertuang dalam Kebijakan yang memiliki energy resource yang
Energi Nasional (KEN). Menurutnya, sangat besar untuk mengembangkan
saat ini dunia telah melihat potensi INDONESIA ADALAH tenaga nuklir. Untuk itu ia berharap
tersebut dan berlomba-lomba untuk SALAH SATU NEGARA peran pemerintah dan para peneliti
mengembangkannya. YANG MEMILIKI ENERGY untuk bisa mengembangkannya. Ia tidak
Pernyataan itu disampaikannya ketika RESOURCE YANG ingin resource tersebut bisa dikuasai
mengikuti pertemuan Tim Kunjungan Kerja SANGAT BESAR UNTUK oleh negara lain.
Reses Komisi VII DPR RI dengan BATAN “Ada uranium, plutonium. Sehingga
dan Kemenristek di Auditorium Puspiptek, MENGEMBANGKAN pemberdayaan nuklir ini dapat
Tangerang Selatan, Banten, baru-baru TENAGA NUKLIR. UNTUK ditingkatkan dan diberikan ruang untuk
ini. Bambang menegaskan, pemerintah ITU IA BERHARAP PERAN berkembang. Kita bisa mulai itu dalam
harus segera melakukan kajian mengenai PEMERINTAH DAN PARA rancangan undang-undang energi baru
kegemaran negara di dunia dalam PENELITI UNTUK BISA terbarukan yang sekarang sedang
mengembangkan energi nuklir. MENGEMBANGKANNYA. digodok di Komisi VII. Nah, saya pikir
“Kita melihat realita bahwa energi dalam hal ini posisi BATAN sangat
nuklir ini merupakan sesuatu yang IA TIDAK INGIN RESOURCE strategis dan harus diberdayakan,
sangat menjanjikan. Kita sendiri melihat TERSEBUT BISA DIKUASAI sumber manusianya juga saya pikir pasti
bagaimana Uni Emirate Arab yang OLEH NEGARA LAIN. ada,” tukasnya. er/sf
Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi VII DPR RI dipimpin Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto meninjau hasil penelitian BATAN. Foto: Angga/nvl
12 Nomor 1149/I/V/2021 • Mei 2021 Nomor 1149/I/V/2021 • Mei 2021 13