Page 16 - BULETIN 1149
P. 16

BULETIN            Parlementaria
              BULETIN


                                Baleg DPR Sesalkan
     DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA  dalam Sosialisasi Prolegnas
                  Gubernur Aceh Tidak Hadir













                                                                              akan ditetapkan menjadi UU senantiasa
                                                                              mencerminkan kebutuhan dan aspirasi
                                                                              masyarakat, sehingga ketidakhadiran
                                                                              pihak pemerintah daerah merupakan
                                                                              preseden buruk. 
                                                                                “Nah, ketika Gubernur tidak punya
                                                                              good will atau political communication
                                                                              yang baik, maka itu akan menjadi
                                                                              kendala. Tentu, marwah dari Aceh
                                                                              itu sendiri terganggu, ini harus
                                                                              diperbaiki oleh Gubernur, karena tidak
                                                                              mungkin hanya diperjuangkan oleh
                                                                              DPRA maupun elemen masyarakat,”
                                                                              terangnya. 
                                                                                Willy menambahkan dalam beberapa
                                                                              kesempatan, pihaknya selalu membuka
              Wakil Ketua Baleg DPR RI Willy Aditya bertukar cenderamata dengan jajaran Pemprov Aceh. Foto: Anne/nvl
                                                                              diri terhadap aspirasi berkaitan
                                                                              eksistensi dana Otsus Aceh yang akan
                       adan Legislasi (Baleg) DPR   Aceh, Provinsi Aceh, Kamis (29/4).   berakhir pada tahun 2027 mendatang.
                       RI melakukan kunjungan   Tim Kunker Baleg diterima Ketua   Aspirasi itu datang mulai dari Dewan
                       kerja ke Provinsi Aceh guna   Dewan Perwakilan Rakyat Aceh   Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) maupun
             B mensosialisasi Rancangan       (DPRA) Dahlan Jamaluddin dan Asisten   oleh Anggota Baleg DPR RI dapil Aceh. 
              Undang-Undang (RUU) Program     Pemerintahan dan Keistimewaan Sekda   Legislator dapil Jawa Timur XI
              Legislasi Nasional (Prolegnas) Prioritas   Aceh M. Jafar.  Turut hadir Wakil Ketua   itu juga menyinggung harapan agar
              Tahun 2021 dan Perubahan Prolegnas   Baleg Achmad Baidowi dan sejumlah   dana Otsus Aceh kembali menjadi
              Tahun 2020 - 2024.              Anggota Baleg DPR RI, sivitas akademika   2 persen dari Dana Alokasi Umum
                Wakil Ketua Baleg DPR RI Willy Aditya   Universitas Syah Kuala, dan elemen   (DAU) setelah tahun 2027. Sisi lain,
              menyampaikan sosialisasi Prolegnas   masyarakat. Diketahui, Gubernur   lanjutnya DPR RI saat ini tengah
              kali ini sengaja memprioritaskan Aceh   Aceh berhalangan hadir karena   membahas perpanjangan Dana Otsus
              karena mendapat banyak masukan,   mengikuti kegiatan dengan Forkopimda   Papua,  sehingga tak jarang juga
              terutama berkaitan dengan eksistensi   Aceh berkenaan dengan evaluasi   disinggung mengenai perpanjangan
              Pemerintahan Aceh. Namun, Willy   Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan   otonomi khusus daerah lainnya. 
              menyesalkan ketidakhadiran Gubernur   Masyarakat (PPKM) Mikro.    “UU Pemerintahan Aceh sudah ada
              Aceh dalam pertemuan tersebut.    Menurut Willy, kehadiran Gubernur   di long list Prolegnas, tinggal bagaimana
                “Ini kunjungan pertama Baleg ke   Aceh sangat krusial, sebab Baleg akan   komunikasinya. Artinya, pemerintah
              Provinsi Aceh dengan membawa    menyerap aspirasi dan melakukan   daerah juga perlu pro aktif, langsung
              rombongan besar, ada dua Pimpinan   evaluasi dari Undang-Undang Nomor   jemput bola tidak hanya bersurat.
              (Baleg) yang datang, namun Gubernur   11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan   Komunikasi menjadi kunci membangun
              (Aceh) tidak ada. Tentu kami sangat   Aceh (UU PA), yang juga mengatur Dana   kesepahaman sehingga terbangun
              menyayangkan itu dan kecewa,” tegas   Otonomi Khusus (Otsus).     ruang konsultasi antara pemerintah
              Willy usai memimpin Kunjungan Kerja   Politisi dari F-NasDem ini   Aceh dengan produk UU yang akan
              Baleg di Kantor Gubernur Aceh, Banda   mengungkapkan setiap RUU yang   dilahirkan,” imbuh Willy.   ann/sf


              16  Nomor 1149/I/V/2021  •  Mei 2021                                                                                                                                                          Nomor 1149/I/V/2021  •  Mei 2021  17
   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21