Page 19 - BULETIN 1198
P. 19

BANGGAR • DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA  Banggar Terima     kata Said saat rapat berlangsung di
                                                                               Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta,
                                                                               Rabu (6/4).
               Rekomendasi Apeksi,
                                                                                  Sebelumnya, perwakilan Apeksi
                                                                               sempat menyampaikan bahwa
                                                                               dengan memperhatikan catatan
               Pertimbangkan
                                                                               dan dampak positif dan negatif dari
                                                                               Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022
                                                                               tentang Hubungan Keuangan Antara
               Kembali Ketentuan
                                                                               Pemerintah Pusat dan Pemerintah
                                                                               antara lain pemerintah pusat untuk
               Pajak dan Retribusi                                             Daerah, Apeksi merekomendasikan,
                                                                               mempertimbangkan kembali untuk
                                                                               ketentuan pajak dan Retribusi
               Daerah                                                          Daerah potensi menghilangkan
                                                                               atau mengurangi PAD yang tidak
                                                                               sesuai dengan semangat disusunnya
                                                                               undang-undang ini.
                                                                                  Apeksi juga merekomendasikan
                                                                               agar pemerintah pusat segera
                                                                               menerbitkan aturan teknis, mengingat
                        alam Rapat Dengar      Pemerintah Kota Seluruh Indonesia   akibat dari undang-undang ini daerah
                        Pendapat Umum Badan    (Apeksi), Ketua Banggar DPR RI Said   harus merubah atau mengganti Perda
                        Anggaran (Banggar)     Abdullah mengatakan bahwa apa yang   yang memakan waktu cukup lama,
              D DPR RI dengan Asosiasi         menjadi catatan dan telah disampaikan   ditambah harus melalui tahapan
               Pemerintah Kabupaten Seluruh    oleh pihak Apkasi dan apkesi akan   evaluasi Raperda oleh pemerintah
               Indonesia (Apkasi) dan Asosiasi   menjadi bahan masukan bagi Banggar   pusat. Sementara pelaku usaha
                                               untuk kemudian dapat dibahas    dan masyarakat sangat menantikan
                                               dengan pemerintah pusat pada saat   kepastian hukum. Termasuk aturan
                                               pembahasan Kerangka Ekonomi Makro   teknis mengenai Dana Bagi Hasil dari
                                               Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-  opsen Pajak Kendaraan Bermotor dan
                                               PPKF).                          Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor
                                                  “Semangatnya sama seperti yang   dan evaluasi Dana Bagi Hasil Pajak
                                               disampaikan. Sesungguhnya yang ingin   Penghasilan Perusahaan dan Cukai
                                               dicapai itu, selain menyangkut tentang   Tembakau.
                                                pertumbuhan dan investasi, yaitu   Apeksi meminta pemerintah pusat
                                                kemandirian fiskalnya yang ingin kami   untuk mempertimbangkan kembali
                                               coba bangun sedemikian rupa. Tentu   Anggaran Wajib Belanja Pegawai 30
                                               kami sadari bersama ada kesepakatan   persen dan Anggaran Infrastruktur
                                               kami dengan pemerintah, ketika itu di   Pelayanan Publik 40 persen sehingga
                                               Komisi XI bahwa ketentuan mandatori   daerah dapat menerapkan prinsip
                                                 dan sebagainya itu setidak-tidaknya   otonomi dengan semestinya. Jika
                                                    akan kami lakukan dalam jangka   ketentuannya masih sama, Belanja
                                                         10 sampai 15 tahun,”   Pegawai 30 persen dan Anggaran
                                                                               Infrastruktur 40 persen maka
                                                                               penerapannya secara bertahap
                                                              Ketua Badan Anggaran   dan memperhatikan kemampuan
                                                              DPR RI Said Abdullah.   keuangan daerah. Selain itu Apeksi
                                                               Foto: Jaka/nvl
                                                                               juga merekomendasikan agar
                                                                               pemerintah pusat mempertimbangkan
                                                                               Dana Kelurahan sebagai bagian
                                                                               dari Dana Transfer Daerah dalam
                                                                               meningkatkan pelayanan publik.
                                                                               dep/aha


                                                                                  Nomor 1198/II/V/2022  •  Mei 2022  19
   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24