Page 16 - BULETIN 1186
P. 16

BULETIN            Parlementaria



                                   Komisi VI Dorong
    KOMISI VI • DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA  Akses Kredit Masyarakat Sulsel
                  BNI dan Himbara Permudah













                         akil Ketua Komisi
                         VI DPR RI Martin
                         Manurung menyoroti
            W maraknya kasus
            pinjaman online (pinjol) di Provinsi
            Sulawesi Selatan. Ia mendorong
            Bank Negara Indonesia (BNI) serta
            Himpunan Bank Milik Negara (Himbara)
            lainnya untuk membuat dan memiliki
            produk pinjaman yang accessible,
            lebih murah, mudah dan cepat agar
            masyarakat di Sulsel khususnya bisa
            mendapatkan pinjaman uang dengan
            mudah sehingga tidak terjerat pinjol.  
               Demikian disampaikan Martin usai
            memimpin pertemuan Tim Kunjungan
            Kerja Reses Komisi VI DPR RI dengan
            Eselon 1 Kementerian Investasi/   Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Martin Manurung usai memimpin pertemuan Tim Kunjungan Kerja Reses
            BKPM, Eselon 1 Kementerian BUMN,   Komisi VI DPR RI dengan mitra kerja di Makassar, Sulsel. Foto: Novel/nvl
            Pimpinan PT BNI (Persero) Tbk Wilayah
            07, Direktur Utama PT Pelabuhan   RI hendak mengkomunikasikan hal   untuk mempermudah akses kredit
            Indonesia (Persero) Makassar, Dirut   tersebut pada holding ultra mikro   kepada masyarakat yang memerlukan
            PT ASDP Indonesia Ferry, Dirut Perum   yang telah dibentuk oleh Kementrian   pinjaman uang sebagai kebutuhan
            Perikanan Indonesia (Perindo) di Kota   Badan Usaha Milik Negara (BUMN)   hidup maupun usaha. Menurutnya
            Makassar, Sulsel, Jumat (25/2).     dan menyarankan BUMN untuk dapat   dengan suku bunga Kredit Usaha
               “BNI harus lebih baik melakukan   membuat diversifikasi produk pinjaman.  Rakyat (KUR) BNI sebesar 6 persen
            fungsinya terkait korporasi, terutama    “Nah ini nanti mau kami connect-  tidak terlalu tinggi, namun cukup sulit
            dalam pengembangan ekonomi di   kan, juga mungkin ke holding ultra   diakses masyarakat.   
            kawasan Indonesia timur ini. Kita   mikro yang sudah dibentuk oleh   “Banyak masyarakat di daerah
            menyoroti peran BNI dalam melakukan   Kementrian BUMN. Dari sisi BUMN-nya   sekarang ini terjerat pinjol. Kita tahu
            edukasi untuk literasi keuangan karena   sendiri harus membuat diversifikasi   suku bunga KUR BNI (sebesar) 6
            kita mendapati di Sulawesi Selatan ini   produk dan juga lebih mudah diakses   persen iya, sangat murah tapi kalau
            banyak juga kasus terkait pinjol. Jadi   masyarakat jadi kebutuhan masyarakat   susah untuk apa? Apa strategi BNI
            itu termasuk salah satu peran yang   untuk mendapatkan pinjaman lebih   dalam mensiasati bagaimana rakyat
            harus dilakukan BNI, mungkin juga   mudah, murah, cepat. Itu harus bisa   bisa mengakses kredit seluas-luasnya?
            harus bersama-sama dengan Himbara   disediakan oleh Himbara ini sehingga   Dan harapan kami masyarakat yang
            lainnya seperti BRI, harus bisa memiliki   masyarakat tidak terjebak ke dalam   perlu (uang) Rp2-3 juta untuk dapat
            produk-produk (untuk pinjaman) yang   pinjol,” pungkasnya.       dikasih. Jangan sepelekan rakyat kecil,
            lebih murah, mudah dijangkau oleh   Dalam pertemuan tersebut, Anggota   mereka perlu dibantu, perlu didorong
            masyarakat,” ungkap Martin.     Komisi VI DPR RI Mufti A.N. Anam juga   bagaimana mendapatkan kredit murah
               Lebih lanjut, politisi Partai NasDem   menyinggung persoalan masyarakat   tapi dapat aksesnya mudah,” tandas
            ini menuturkan bahwa Komisi VI DPR   yang terjerat pinjol dan meminta BNI   politisi PDI-Perjuangan itu.   nvl/sf


            16   Nomor 1186/II/II/2022  •  Februari 2022
   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21