Page 27 - E-MODUL SENYAWA HIDROKARBON
P. 27
Adapun akhiran nama senyawa hidrokarbon ditentukan berdasarkan jenis ikatannya.
Tabel berikut menjelaskan hubungan antara jenis ikatan dan akhiran nama senyawa
hidrokarbon.
Tabel 2.2 Hubungan Jenis ikatan dan Akhiran Senyawa Karbon
Jenis Ikatan Akhiran Nama
Tunggal ( ) ana-
Rangkap dua ( ) ena-
Rangkap Tiga ( ) una-
B. Rumus Umum Senyawa Alkana
Alkana merupakan alifatik jenuh. Alkana dinyatakan sebagai senyawa jenuh karena
hanya memiliki ikatan tunggal yaitu C C dan C H saja. Berdasarkan bentuk rantai
karbon, alkana digolongkan sebagai hidrokarbon alifatik, yaitu tersusun dalam satu rantai
terbuka (ujung rantainya tidak saling bertemu). Alifatik berasal dari Yunani (Greek
:aleiphar: lemak atau minyak).
Metana (CH 4) dan etana (C 2H 6) merupakan dua suku pertama golongan alkana.
Ternyata rumus molekul dari dua senyawa tersebut secara berturut-turut hanya berbeda
CH 2 saja bukan? Selain itu perbandingan atom C dan H alkana selalu sama dengan n :
(2n + 2). Oleh Karena itu, alkana dapat dinyatakan suatu rumus umum berikut:
C H 2n+2
n
Jika jumlah atom karbonnya diketahui maka jumlah atom hidrogen yang terikat pada
atom C dapat ditentukan. Mmisal, propana ada 3 atom karbon, maka propane
mempunyai (2 3) + 2 = 8 atom hidrogen, dan rumus molekulnya adalah C 3H 8.
Suatu kelompok senyawa karbon dengan rumus umum yang sama dan sifat yang
bermiripan disebut satu homolog (deret sepancaran). Alkana merupakan suatu homolog.
Berikut merupakan rumus molekul dan deret homolog alkana.
22