Page 175 - PRODUK BUKU MAHASISWA
P. 175
"Apapun penyebabnya, Yusuf kan meninggal. Pasti kan ada pelaku di sana.
Kalau polisi bilang penyebabnya benda tumpul kan harus ada orangnya
[tersangkanya] juga," ujarnya.
Staf Ombudsman menunjukkan selongsong peluru yang diduga sisa proyektil yang mengenai dua
mahasiswa hingga meninggal, di Kantor Ombudsman Sulawesi Tenggara, Kendari, Sulawesi
Tenggara, Jumat (04/10).
Pernyataan ini selaras dengan hasil investigasi Komisi untuk Orang Hilang dan
Korban Tindak Kekerasan (KontraS), yang menduga Yusuf juga tewas akibat
ditembak di depan gedung Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
"Diduga penembakan pertama terjadi terhadap Yusuf di pintu samping
Disnakertrans, disusul dengan penembakan Randi," kata Koordinator Badan
Pekerja Kontras, Yati Andriyani, di kantornya, Jakarta, Senin (14/10).
Investigasi KontraS dilakukan dengan metode wawancara saksi mata di
lapangan. KontraS juga melakukan komunikasi dengan lembaga Ombudsman
dan tim kuasa hukum korban serta kroscek dengan media di lokasi kejadian.
'Selidiki komando lapangan'
Ketua BEM Teknik Universitas Halu Oleo La Ramli mengatakan mahasiswa
akan tetap mengawal kasus ini.
"Sampai ini benar-benar tuntas, kita akan tetap bergerak untuk mengawal,"
kata Ramli.
Sementara itu, Zainal, paman dari Himawan Randi, mengatakan pihak
keluarganya mengapresiasi apa yang dilakukan kepolisian dengan penetapan
tersangka ini.
"Kami atas nama keluarga, bukan berarti kami menyalahkan kepolisian secara
institusi, tapi ini adalah kelalaian oknum," ujarnya.
Scientific Inquiry untuk Materi Analisis Wacana Kritis 170