Page 93 - E-Modul Konsep Dasar IPS SD
P. 93
BAB 1O
PENUTUP
Simpulan
Ilmu sosial pada awalnya juga berinduk kepada filsafat, yang kemudian
memisahkan dan mengembangkan diri terpisah dari ilmu-ilmu alamiah dan
ilmu-ilmu budaya. Ilmu sosial pun kemudian terpecah-pecah lagi kedalam
beberapa cabang ilmu yang berbeda-beda fokus dan metode kajiannya yang
terdiri dari ilmu sosiologi, antropologi, geografi, sejarah, ilmu politik, ilmu
hukum, psikologi, ilmu ekonomi. Sekalipun semua ilmu sosial itu sama mengkaji
tentang manusia, tetapi setiap cabang ilmu sosial meninjau dari sudut pandang
yang berbeda. IPS adalah ilmu pengetahuan yang memadukan sejumlah
konsep dari ilmu-ilmu sosial dan ilmu humaniora serta kemudian diolah
berdasarkan prinsip pendidikan untuk membentuk warga Negara yang baik dan
bertanggung jawab. Pendidikan IPS diperuntukkan bagi pendidikan dasar dan
menengah dalam rangka pembinaan peserta didik agar memiliki pengetahuan,
sikap, dan tingkah laku yang positif baik sebagai warga masyarakat maupun
sebagai warga negara. Tujuan utama pengajaran Social Studies (IPS) adalah
untuk memperkaya dan mengembangkan kehidupan anak didik dengan
mengembangkan kemampuan dalam lingkungannya dan melatih anak didik
untuk menempatkan dirinya dalam masyarakat yang demokratis, serta
menjadikan negaranya sebagai tempat hidup yang lebih baik. Dalam mengkaji
dan mengembangakan ilmu sosial perlu adanya keterampilan bertanya.
Keterampilan bertanya merupakan keterampilan yang digunakan untuk
mendapatkan jawaban/informasi yang belum kita ketahui dari orang lain.
Keterampilan bertanya terdiri dari keterampilan bertanya dasar dan
keterampilan bertanya lanjut . Keterampilan bertanya sangat diperlukan dalam
mengumpulkan data antara lain dalam melakukan wawancara dan sebagainya.
Sejarah sesungguhnya melekat pada tiap benda, tiap diri makhluk, baik
yang hidup dan tidak hidup, tiap fenomena di alam raya ini. Sejarah adalah
gambaran tentang peristiwa-peristiwa masa lampau yang dialami manusia,
disusun secara ilmiah, meliputi urutan waktu, diberi tafsiran dan analisis kritis
88