Page 54 - MODUL IPA KELAS G,H,I, J
P. 54

2. Hipotesis Planetesimal

               Dikemukakan  oleh  Chamberlain  dan  Moulton,  kira-kira  seratus  tahun  setelah  Kant  dan  Laplace,
               beranggapan  matahari  asal  yang  didekati  oleh  suatu  bintang  besar  yang  sedang  beredar,  maka
               terjadi  tarik  menarik  sesuai  dengan  hukum  Newton.Peledakan  dimatahari  melepaskan  sebagaian
               materialnya dan tertarik oleh adanya bintang yang mendekat tadi. Material matahari itu akan sedikit
               menjauh  dan  kemudian  mendingin  sementara  bintang  besar  itu  terus  berlalu.  Selanjutnya terjadi
               pengembunan dan terbentuk sembilan planet dan planetoida.
               3. Hipotesis Pasang Surut Gas
               Dikemukakan  oleh  Jeans  dan  Jeffrries  (1930)  yang  mendukung  hipotesis  planetesimal,
               mengemukakan adanya bintang besar yang mendekat, kira-kira seperti bulan dan bumi, yaitu bulan
               menyebabkan  adanya  pasang  dan  surut  lautan.  Bulan  tak  cukup  kuat  menarik  air  menjulur  jauh.
               Akan tetapi matahari yang mendekati bintang besar itu menjauh, lidah api dari matahari asal itu
               putus  dari  induknya,  pecah  berkeping-keping  seraya  mengembun  dan  membeku  menjadi  planet-
               planet serta planetoida. b. Susunan Lapisan Bumi
               Menurut Hipotesisi Kant-Laplace : Bahwa bumi kemudian mendingin disebelah luar sedangkan di
               dalam masih panas. Didekat permukaan menjadi beku dan disebut kerak bumi.
               Suess dan Wiechert (1919) membagi lapisan bumi sebagai berikut :
                   •  Kerak bumi, tebalnya 30-70 km, terdiri batuan basal dan acid. Massa jenisnya kira-kira 2,7
                       mengandung banyak Silikat dan Aluminium.
                   •  Selubung bumi atau sisik silikat (Si), tebalnya 2.200 km, massa jenisnya 3,6-4. Selubung bumi
                       bersama kerak bumi disebut Lithosfera.
                   •  Lapisan Chalkosfea, tebalnya 1.700 km, massa jenisnya 6,4 terdiri dari oksida besi dan sulfida
                       besi.

                   •  Inti  bumi,  atau  Barisfera,  merupakan  bola  dengan  jari-jari  3.500  km,  massa  jenisnya  9,6
                       terdiri dari besi dan nikel.

               Kuhn dan Pittman (1940) mengemukakan bahwa sesungguhnya bumi berasal dari matahari, maka
               inti bumi seharusnya juga seperti material matahari. Yaitu terdiri sebagaian besar Hidrogen.Holmes
               (1936) mengemukakan bahwa kerak bumi sebagai berikut :
                   •  Bagian atas setebal 15 km, massa jenisnya 2,7 dan disebut magma-granit.
                   •  Lebih kedalam tebalnya 25 km, massa jenisnya 3,5 dan disebut magmabasal.

                   •  Bagian  terbawah  kerak  bumi,  setebal  20  km,  massa  jenisnya  3,5  dan  disebut  magma-
                       peridotit dan eklogit.
               c.  Atmosfer, Hidrosfer dan Lithosfera
               1.  Atmosfer
               Merupakan  selimut  gas  yang  mengelilingi  bumi.  Menurut  pendapat  para  ahli  pada  jarak  100  km
               diatas permukaan bumi masih terdapat udara. Lapisan dalam Atmosfer :
                   •  yang dekat dengan permukaan bumi setebal + 10 km disebut troposfer
                   •  Lapisan diatas troposfer disebut stratosfer

               Troposfer  mempunyai  susunan  gas  yang  beragam,  hal  ini  disebabkan  karena  adanya  angin  yang
               vertikal maupun horizontal. Di Stratosfer sususnannya tidak homogen dan terdapat mlapisan-lapisan
               udara yang B.D nya berbeda-beda.
               b.  Hidrosfer
               Hidrosfer  tidak  sepenuhnya  menutupi  seluruh  permukaan  bumi,  tapi  hanya  75%  yang  meliputi
               lautan, danau-danau dan es yang terdapat dalam kedua kutub. Kedalaman laut rata-rata 4.000 m,
               yang terdalam di dekat pulau Guam, dengan kedalaman 11.000 m.



                                                                                                       51
   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59