Page 35 - E-Modul Fikih
P. 35
30
4. Tayamum
Secara bahasa, tayamum adalah berniat melakukan sesuatu. Sedangkan menurut istilah, tayamum
merupakan pelaksanaan mengusap debu ke wajah dan kedua tangan dengan syarat-syarat tertentu
sebagai ganti berwudhu dan mandi besar. Jadi tayamum merupakan pengganti wudhu dan mandi
besar karena adanya sebab-sebab tertentu.
• Sebab-sebab yang memperbolehkan tayamum:
1. Kelangkaan air, baik secara kasat mata maupun secara syara‘.
Contoh: Kelangkaan air secara kasat mata dalam keadaan bepergian dan benar-benar tidak ada air,
sedangkan kelangkaan air secara syara‘ misalnya air yang ada hanya mencukupi untuk kebutuhan
minum.
2. Jauhnya air yang tersedia, yang keberadaannya diperkirakan di atas jarak 2,5 kilometer. Artinya,
jika dimungkinkan ada air tetapi di atas jarak tersebut, maka diperbolehkan bertayamum.
3. Sulitnya menggunakan air, baik secara kasat mata maupun secara syara‘.
Contoh: Sulit secara kasat mata misalnya airnya dekat, tetapi tidak bias dijangkau karena ada
musuh, karena binatang buas, karena dipenjara, dan seterusnya.
Contoh: Sulit menggunakan air secara syara‘ misalnya karena khawatir akan datang penyakit, takut
penyakitnya semakin kambuh, atau takut lama sembuhnya
Syarat-syarat tayammum:
1. Menggunakan debu
2. Harus dengan (debu) yang suci
3. Debu tersebut bukan debu yang musta’mal
4. Debu tidak tercampuri dengan tepung atau hal lainnya
5. Orang tersebut bermaksud menggunakan debu untuk bertayammum (menyengaja)
6. Mengusap wajah dan kedua tangan sebanyak dua kali
7. Menghilangkan najis terlebih dahulu
3
5

