Page 29 - PBB & BPHTB (Flipbuilder)
P. 29

TIPS PRAKTIS DAN STRATEGI





                   A. Cara Mengelola PBB dan BPHTB dengan Efektif
                       Efektivitas suatu organisasi Tergantung kepada sejauh mana organisasi Tersebut mencapai

                   tujuannya.  Apabila  Suatu  organisasi  berhasil  mencapai  Tujuan,  maka  organisasi  tersebut

                   Dikatakan  telah  berjalan  dengan  efektif.  Berdasarkan  hasil  rekapitulasi  penilaian  Tingkat
                   Efektifitas  Pemungutan  Pajak  Bumi  dan  Bangunan  (PBB-P2)  di  Kabupaten  Enrekang

                   menunjukkan Kategori Tidak Efektif dengan total Bobot yang di peroleh sebanyak 1560.

                       Tidak efektifnya kegiatan pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB-P2) di Kabupaten

                   Enrekang  dikarenakan  tidak  optimalnya  unsur-unsur  efektivitas  yang  meliputi  Input

                   (masukan), Troughput (perubahan), Output (keluaran) pada kegiatan pemungutan Pajak Bumi
                   dan Bangunan (PBB-P2). Padahal jika 3 unsur efektivitas ini dapat berjalan baik akan dapat

                   meningkatkan  kinerja  pemungutan  Pajak  Bumi  dan  Bangunan  (PBB-P2).  Berdasarkan
                   pendapat  Steers  (2006:4)  cara  yang  terbaik  untuk  meneliti  suatu  efektivitas  adalah

                   memperhatikan secara serempak tiga buah konsep yang saling berhubungan, antara lain: input,
                   throughput dan output dalam pencapaian tujuan. Dilanjutkan pula Munir, dkk (2004:34), yang

                   menyatakan bahwa unsur-unsur efektivitas meliputi : 1) Input (masukan), yang meliputi semua

                   sumber daya yang dimiliki, informasi dan pengetahuan, bahan-bahan mentah serta modal. 2)
                   Conversion  (perubahan),  yaitu  tahap  yang  ditentukan  oleh  kemampuan  organisasi  untuk

                   memanfaatkan sumber daya yang dimiliki, manajemen dan penggunaan teknologi agar dapat

                   menghasilkan nilai. 3) Output (keluaran) yaitu pelayanan yang diberikan yang merupakan hasil
                   daripenggunaan teknologi dan keahlian sumber daya manusia.


                       Pada faktor input terdapat Indikator tingkat pengelolaan dana dari Hasil pemungutan PBB-
                   P2  menunjukkan  Perolehan  nilai  bobot  yang  paling  rendah  Yakni  217.  Hal  ini

                   menginterpretasikan Bahwa begitu lemahnya kinerja pada Pelaksana tugas dalam melakukan
                   Pengelolaan PBB-P2. Pada faktor Troughput terdapat indikator tingkat Kemampuan organisasi

                   dalam  memanfaatkan  Penggunaan  teknologi  terkait  kegiatan  Pemungutan  PBB-P2
                   menunjukkan Perolehan nilai bobot yang paling rendah Yakni 230. Hal ini berarti kegiatan

                   yang  Dilakukan  pelaksana  tugas  yang  Memungut  PBB-P2  masih  belum  Sepenuhnya

                   memaksimalkan pemanfaatanT eknologi sehingga dapat berdampak Pada kualitas pelayanan
                   kepada  wajib  Pajak,  penerimaan  penerimaan  PBB,  dan  Lain-lain.  Padahal  pemerintah

                   Kabupaten Enrekang telah menyiapkan sarana dan Prasarana perangkat IT Software (aplikasi

                   dan sistem) dan hardware (server, PC, printer, internet, mesin Copy, dan GPS) dalam yang
                   dibutuhkan  Dalam  pengelolaan  PBB-P2.  Sementara  Untuk  faktor  ouput  terdapat  indikator

                   Tingkat keahlian sumber daya manusia (pelaksana tugas) dalam kegiatan Pemungutan Pajak
                   Bumi Dan Bangunan Perdesaan Perkotaan PBB-P2 menunjukkan Perolehan nilai bobot yang

                   paling  rendah Yakni  206. Hal  ini menunjukkan tingkat  Keahlian SDM  pengelola PBB-P2
                                                                                                           26
   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33