Page 4 - PROTEKSI MOTOR
P. 4
Pₑᵤ = e I² R t
e = konstanta joule = 4,184
I = arus listrik (ampere)
R = hambatan atau resistansi (ohm)
Pₑᵤ = panas listrik
Berdasarkan persamaan diatas, apabila arus itu naik menjadi dua kali, maka panasnya
naik menjadi 4 kali. Oleh karena itu , untuk melindungi atau mengamankan motor dari panas
yang berlebihan, maka dipasang relai suhu beban lebih yang dikenal dengan Thermal Overload
Relai (TOR).
c. Proteksi Hubungan Singkat dan Beban Lebih
Alat yang dapat melindungi motor listrik terhadap adanya hubungan singkat dan beban
lebih perdanganan dikenal dengan istilah pengaman pemutus rangkaian motor atau motor
protection circuit breaker (MPCB). MPCB memiliki terdapat dua buah relai, yaitu relai magnet
dan relai termis. Relai magnet akan memutuskan rangkaian apabila terjadi hubungan singkat,
sedangkan relai termis akan memutuskan rangkaian apabila tejadi beban lebih pada motor.
Konstruksi MPCB ada yang dilengkapi dengan pengaman terhadapa tegangan rendah. Apabila
motor listrik dikontorl langsung dengan menggunakan MPCB, maka gunakan MPCB yang
dilengkapi dengan relai pelindung terhadap tegangan rendah. Sebaliknya, apabila motor
dikontrol dengan menggunakan kontraktor magnet, maka gunakan MPCB yang tidak
dilengkapi dengan relai pelindung terhadap tegangan rendah. Sebab, kontraktor magnet iitu
sendiri sudah dapat melindungi sendiri terhadap adanya penurunan tegangan.
3. Prinsip Kerja Proteksi Motor Listrik
Berikut akan diuraikan lebih rinci mengenai system kerja alat proteksi atau pengaman
motor listrik.
a. Proteksi Hubungan Singkat
Sekring berguna untuk memutus atau membuka rangkaian pengontrolan motor listrik
apabila terjadi hubungan singkat. Sekring mempunyai kelebihan dan kekurangan dibanding
alat pengaman lain.