Page 112 - E-MODUL INTERAKTIF TERINTEGRASI PROBLEM BASED LEARNING (PBL) SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA (2)_Neat
P. 112

pula ketika suhu udara panas, hipotalamus akan mengeluarkan hormon tertentu
           dan memberikan sinyal pada kelenjar keringat yang terdapat di dalam kulit untuk
           memproduksi keringat yang lebih banyak.


        8. Karena  aktivitas  fisik  yang  lebih  tinggi  yang  menyebabkan  penigkatakn  suhu
           tubuh.  Untuk  menyeimbangkan  suhu  tubuh,  sehingga  tubuh  mengeluarkan

           keringat melalui kulit.

        9.  Gambar  tersebut  menjelaskan  proses  pembentukan  urine.  Pada  proses

           pembentukan urine terjadi dalam 3 tahapan, yaitu:
           1.    Filtrasi,  yaitu  proses  penyaringan  cairan  dari  aliran  darah  melalui  membran

           glomerulus. Tahap ini memisahkan zat-zat yang tidak diperlukan tubuh, seperti
           air, gula, garam dan zat-zat lainnya akan disaring dan masuk ke dalam tubulus
           ginjal. Hasilnya berupa urin primer.

           2.  Reabsorpsi, yaitu proses penyerapan kembali zat-zat yang diperlukan tubuh
           seperti air, gula, asam amino, natrium yang terjadi di tubulus proximal. Hasilnya

           berupa urin sekunder.
           Augmentasi adalah tahap akhir dalam proses pembentukan urin yang terjadi di

           tubulus  kontortus  distal  dan  tubulus  kolektivus  (pegumpul)  sebagai  tempay
           penyimpanan urin untuk sementara.


        10.  Kualitas udara yang kita hirup memiliki dampak signifikan pada proses ekskresi

            paru-paru  dan  kesehatan  paru-paru  secara  keseluruhan.  Kualitas  udara  yang
            buruk  dapat  menyebabkan  gangguan  ekskresi  yang  dapat  mengakibatkan
            penumpukan  lendir,  partikel  berbahaya,  dan  infeksi  dalam  saluran  pernapasan.

            Hal ini dapat mengakibatkan gangguan fungsi paru-paru, penurunan kapasitas
            paru-paru, dan peningkatan risiko berbagai penyakit pernapasan.

























          E-Modul Interaktif Terintegrasi PBL Sistem Ekskresi                                              109
   107   108   109   110   111   112   113   114   115   116   117