Page 34 - Analisis dan Evaluasi Undang-Undang ITE
P. 34

oleh UU ITE sehingga tidak ada pertentangan norma antara Pasal 5 ayat (1)

                               dan  ayat  (2)  serta  Pasal  44  huruf  b  UU  ITE  dengan  UUD  1945  dan
                               konstitusional adanya (vide Putusan halaman 104).

                       c.  Implikasi Putusan Mahkamah Konstitusi
                                  Dalam  Perkara  Nomor  20/PUU-XIV/2016,  frasa  “Informasi  Elektronik

                           dan/atau Dokumen Elektronik” dalam Pasal 5 ayat (1) dan ayat (2) dan Pasal 44

                           huruf  (b)  bertentangan  dengan  UUD  Tahun  1945  sepanjang  tidak  dimaknai
                           khususnya frasa “Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik” sebagai alat

                           bukti  dilakukan  dalam  rangka  penegakan  hukum  atas  permintaan  kepolisian,

                           kejaksaan,  dan/atau  institusi  penegak  hukum  lainnya  yang  ditetapkan
                           berdasarkan  undang-undang  sebagaimana  ditentukan  dalam  Pasal  31  ayat  (3)

                           Undang-Undang  Nomor  11  Tahun  2008  tentang  Informasi  dan  Transaksi

                           Elektronik.  Mahkamah  Konstitusi  mengabulkan  permohonan  Pemohon  untuk
                           sebagian sehingga hal ini tentu berimplikasi pada UU ITE.



               B.  Evaluasi Undang-Undang
                           Dalam Perkara Nomor 5/PUU-VIII/2010, Pasal 31 ayat (4) UU ITE bertentangan

                    dengan UUD Tahun 1945 dan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat. Mahkamah

                    Konstitusi  mengabulkan  permohonan  Pemohon  seluruhnya,  sehingga  putusan
                    Mahkamah Konstitusi ini berimplikasi pada UU ITE. Oleh sebab itu, diperlukan perubahan

                    UU  ITE khususnya pada Pasal 31 ayat (4) UU ITE yang sebelumnya “Ketentuan  lebih

                    lanjut  mengenai  tata  cara  intersepsi  sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diatur
                    dengan Peraturan Pemerintah” menjadi  “Ketentuan  lebih  lanjut  mengenai  tata  cara

                    intersepsi  sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diatur dengan undang-undang.”

                           Dalam  Perkara  Nomor  20/PUU-XIV/2016,  frasa  “Informasi  Elektronik  dan/atau

                    Dokumen Elektronik” dalam Pasal 5 ayat (1) dan ayat (2) serta Pasal 44 huruf b UU ITE

                    bertentangan  dengan  UUD  Tahun  1945  sepanjang  tidak  dimaknai  khususnya  frasa
                    “Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik” sebagai alat bukti dilakukan dalam

                    rangka  penegakan  hukum  atas  permintaan  kepolisian,  kejaksaan,  dan/atau  institusi
                    penegak  hukum  lainnya  yang  ditetapkan  berdasarkan  undang-undang  sebagaimana

                    ditentukan  dalam  Pasal  31  ayat  (3)  UU  ITE.  Mahkamah  Konstitusi  mengabulkan

                    permohonan  Pemohon  untuk  sebagian  sehingga  hal  ini  tentu  berimplikasi  pada

                                                                                                        34
   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39