Page 76 - Bahasa-Indonesia-BS-KLS-V
P. 76

Sekitar pukul tiga sore, petugas meletakkan dua karung buah-buahan dan satu
                    baskom besar susu di panggung. Kami termasuk beruntung karena bisa bertemu
                    dengan Gundul, orang utan penguasa Tanjung Harapan.


                    Saat musim buah seperti ini, tidak banyak orang utan yang datang ke tempat
                    pemberian makan karena mereka sudah cukup kenyang dengan buah-buahan di
                    alam liar. Selain Gundul, ada beberapa orang utan dan bayi mereka yang ikut
                    nimbrung minum susu, tentu dengan seizin si penguasa.

                    Sejam kemudian kami kembali naik ke kelotok dan mulai berburu Bekantan.
                    Bekantan atau Proboscis Monkey adalah monyet yang berhidung panjang, yang
                    merupakan endemik di Tanjung Puting. Kami menemukan banyak bekantan yang
                    nongkrong di pucuk pohon, menunggu matahari terbenam. Selanjutnya kami
                    makan malam ditemani kerlip kunang-kunang.





































                    Hari Kedua
                    Jadwal kami pada pagi hari adalah mengunjungi Pondok Tanggui. Sambil sarapan
                    roti panggang, kelotok kami tetap berjalan menyusuri sungai. Sekitar dua
                    jam kemudian kami sampai di dermaga Pondok Tanggui. Trek menuju tempat
                    pemberian makan sekitar satu kilometer. Belum sampai ke tempat pemberian
                    makan, kami sudah melihat orang utan yang bersantai di pohon bersama bayinya.

                    Pemandu wisata kami, Pak Safei memberi tahu kami, “Itu Rini, dan dua bayinya,
                    Ricak dan Robby.”









              66    Bahasa Indonesia | Anak-Anak yang Mengubah Dunia | untuk SD/MI Kelas VI
   71   72   73   74   75   76   77   78   79   80   81