Page 88 - Bahasa-Indonesia-BS-KLS-V
P. 88
Sangiran. Setiap dua minggu sekali, temuan-temuan baru tersebut dipamerkan.
Ruang pamer dua berisi urut-urutan kehidupan manusia mulai dari manusia
purba sampai dengan manusia modern. Di ruang kedua ini, kita bisa melihat
audio visual yang memperlihatkan proses terjadinya alam semesta, mulai dari
big bang, awal kehidupan, evolusi, dan migrasi. Penelitian manusia purba di
Indonesia yang dipelopori oleh Eugene Dubois pada tahun 1891, dan dilanjutkan
oleh G.H.R Von Koenigswald yang melakukan penelitian pada akhir tahun 1930-
an. Di ruang ini juga terdapat diorama situs penggalian untuk menunjukkan cara
kerja para ilmuwan mencari fosil dan artefak.
Ruang pamer ketiga berisi patung replika kehidupan manusia zaman Homo
Erectus pada masa kejayaannya. Dalam diorama yang megah, manusia purba
digambarkan hidup bersama dengan berbagai hewan purba baik hewan darat
maupun hewan laut seperti gajah purba, buaya, kerbau, ikan, dan kepiting.
Dengan bantuan komputer, para ilmuwan bisa merekonstruksi wajah dan figur
manusia purba berdasarkan temuan fosil dan artefak.
Situs Sangiran dianggap sangat penting untuk memahami evolusi manusia. Oleh
karena itu, UNESCO menetapkan Sangiran sebagai situs warisan dunia pada
tahun 1996. Sampai sekarang, situs Sangiran merupakan tempat penelitian
arkeologi penting yang menjadi rujukan para ilmuwan di seluruh dunia. Museum
Sangiran didirikan untuk menjembatani para ilmuwan menceritakan kehidupan
manusia pada masa lalu dari temuan- temuan mereka.
Sumber:
http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/virtualmuseum/sangiran_ID/index.html
https://whc.unesco.org/pg.cfm?cid=31&id_site=593
78 Bahasa Indonesia | Anak-Anak yang Mengubah Dunia | untuk SD/MI Kelas VI