Page 21 - E-MODUL FISIKA PEMANASAN GLOBAL
P. 21
Selain itu, industri kimia juga turut andil dengan proses produksinya,
seperti pembuatan amonia dan semen, yang dapat menghasilkan emisi
CO , nitrogen dioksida (NO ) dan nitrogen monoksida (NO). Data
2
2
Greenhouse Gas Protocol mencatat bahwa emisi dari industri kimia
bervariasi tergantung pada jenis dan skala operasi.
Sektor minyak dan gas juga memiliki dampak besar, terutama melalui
ekstraksi, pemrosesan, dan distribusi produk petrokimia. Menurut
Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), sektor ini
menyumbang sekitar 15% dari total emisi CO pada tahun 2019.
2
Sektor pertanian memberikan kontribusi melalui pemakaian pupuk
sintetis dan kegiatan pertanian lainnya yang menghasilkan metana
dari pencernaan hewan. Data Food and Agriculture Organization
(FAO) mencatat bahwa sektor pertanian menyumbang sekitar 14%
emisi gas rumah kaca global pada tahun 2018.
Selanjutnya, industri manufaktur, khususnya dalam produksi besi dan
baja, turut berperan dengan emisi CO yang dihasilkan dari proses
2
peleburan logam besi. Menurut World Steel Association, industri baja
dapat menyumbang sekitar 7-9% dari total emisi CO global.
2
5. Polusi Gas Metana di Pertanian dan Peternakan
Gas metana yang mempunyai kadar tinggi dapat mengurangi kadar
oksigen pada atmosfer bumi sampai sekitar 19,5%. Pada kadar yang lebih
tinggi, apabila gas metana bercampur dengan udara, dapat menyebabkan
kebakaran dan ledakan. Sektor pertanian adalah salah satu penyumbang
gas metana, yaitu berasal dari pakan ternak yang umumnya mengandung
gas metana. Gas metana berasal dari bakteri yang kekurangan oksigen
untuk memecah bahan-bahan organik. Gas metana mempunyai dampak
terhadap pemanasan global lebih besar dibanding gas karobondioksida.
17