Page 24 - E-MODUL FISIKA PEMANASAN GLOBAL
P. 24
Fenomena ini sejalan dengan temuan Intergovernmental Panel on
Climate Change (IPCC) yang menyatakan bahwa peningkatan suhu bumi
yang terus menerus dapat mengakibatkan dampak serius, termasuk
perubahan pola cuaca ekstrem, peningkatan tingkat laut, dan penurunan
keanekaragaman hayati. Kenaikan suhu yang terus-menerus ini juga
memberikan kontribusi pada perubahan ekosistem global, mengubah
distribusi spesies, dan meningkatkan risiko terjadinya kejadian cuaca
ekstrim seperti gelombang panas yang lebih intens dan kekeringan yang
berkepanjangan. Data ini menunjukkan bahwa pemanasan global telah
membawa konsekuensi serius terhadap suhu bumi, dengan implikasi luas
bagi kehidupan di planet ini.
Perubahan suhu udara juga dapat menyebabkan terjadinya masalah
serius lain. Pada akhir 2023 hingga bulan Maret 2024 terjadi panas
ekstrim hampir di seluruh provinsi di Indonesia, tercatat di Surabaya suhu
pada tengah hari mencapai 42 derajat celcius dan 39 derajat di kota-kota
lain.
2. Mencairnya Es di Kutub
Bumi ini memiliki hamparan daratan
yang berupa es. Sekitar 90% bagian
hamparan daratan es berada di
Antartika, sedangkan 10% bagian
sisanya berada di lapisan es
Greenland. Es Antartika dan
Greenland memiliki peran sebagai
penutup pelindung Bumi dan lautan.
Gambar 12. Kutub bumi
Apabila dicitrakan dari luar angkasa, es Antartika dan Greenland
nampak seperti hamparan atau bintik berwarna putih cerah. Putih
merupakan warna yang dapat memantulkan gelombang atau panas
dengan baik, sehingga fungsi hamparan putih es tersebut adalah untuk
memantulkan kembali panas berlebih menuju ke luar angkasa agar suhu
bumi terjaga. Hal tersebut juga menyebabkan kutub utara lebih dingin
dibandingkan bagian Bumi lainnya, sehingga hilangnya es di kutub dapat
memperburuk kondisi peningkatan suhu permukaan Bumi.
20