Page 71 - Modul Koloid Berbasis Socio Scientific Issues_Rezki Eka Ramadhani
P. 71
ternyata mempunyai efek buruk terhadap lingkungan, yaitu sulit
diuraikan oleh mikroorganisme. Sehingga sisa limbah deterjen yang
dihasilkan setiap hari oleh rumah tangga akan menjadi limbah
berbahaya yang mengancam stabilitas lingkungan hidup. Limbah
deterjen yang dihasilkan rumah tangga akan bermuara pada sebuah
tempat, seperti selokan ataupun kolam. Biasanya, eceng gondok akan
tumbuh dengan populasi yang cukup besar pada ujung selokan.
Detergen memiliki efek beracun dalam air, karena detergen
akan menghancurkan lapisan eksternal lendir yang melindungi ikan
dari bakteri dan parasit. Deterjen juga dapat menyebabkan
kerusakan pada insang. Kebanyakan ikan akan mati bila konsentrasi
deterjen 15 bagian per juta. Deterjen dengan konsentrasi rendah,
sekitar 5 ppm tetap dapat membunuh telur ikan. Surfaktan yang
terkandung dalam deterjen akan mengurangi kemampuan
perkembangbiakan organisme perairan. Deterjen juga memiliki andil
besar dalam menurunkan kualitas air. Bahan kimia organik seperti
pestisida dan fenol, hanya dengan konsentrasi 2 ppm saja dapat
diserap ikan dua kali lipat dari jumlah bahan kimia lainnya.
Contoh nyata efek buruk dari limbah deterjen adalah Danau
Toba. Seperti sama kita ketahui, eceng gondok tumbuh subur nyaris
tidak terkendali pada semua bibir pantai Danau Toba. Hal tersebut
terjadi, selain dari residu pelet yang ditabur pada kerambah yang
berserak di Danau Toba, ditengarai juga berasal dari sisa deterjen
yang dipakai masyarakat Danau Toba yang masih mencuci di
perairan ditambah limbah dari restoran, rumah makan dan hotel-
hotel yang berada di sekitar Danau Toba yang membuang limbahnya
secara langsung ke dalam danau.
52