Page 7 - PDF Compressor
P. 7
Kemudian dibahas juga tentang Kode Etik Jurnalistik yang
menjadi rujukan pokok gerak langkah para wartawan dalam menjalankan
tugas, baik bagi wartawan media cetak maupun media elektronik. Hal itu
penting disampaikan agar dapat diketahui hal-hal apa saja yang baik dan
tidak baik, yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh seorang wartawan,
terutama pada era kekinian yakni era euphoria kebebasan pers pada masa
reformasi ini.
Selanjutnya dibahas tentang konten media massa yang merupakan
karya jurnalistik dengan berbagai jenis, mulai news sampai views. Dalam
bab ini selain disajikan teknik penulisan, juga dilengkapi dengan contoh-
contoh yang dapat menjadi panduan pembaca.
Bab selanjutnya dibahas khusus tentang Literary Journalism atau
Jurnalistik Sastra atau istilah yang lebih popular feature. Mulai dari teknis
pembuatan feature sampai contoh-contoh terkait dengan feature yang
baik sebagai bahan pembanding dan rujukan bagi pembaca.
Selain itu, buku ini pun ditambahkan dengan penguatan berupa
pembahasan empat paket undang-undang komunikasi, yakni Undang-
Undang No. 40 Tahun 1999 tentang Pers, Undang-Undang No. 32 Tahun
2002 tentang Penyiaran, Undang-Undang No. 11 Tahun 2008 tentang
Internet dan Transaksi Elektronik, dan Undang-Undang No. 14 Tahun
2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.
Sebagai penguat tambahan buku ini pun dibahas tentang Delik
Pers, Dewan Pers dan Komisi Penyiaran Indonesia. Delik Pers dipaparkan
analisis dari pasal-pasal dalam KUHPidana yang terkait dengan peran
dan fungsi Pers. Sememtara itu, Dewan Pers dan Komisi Penyiaran
Indonesia dibahas dari aspek kedudukan, tugas pokok, dan fungsinya
dalam upaya memfilter isi media massa agar sehat dan mendidik. ***
5