Page 111 - PDF Compressor
P. 111
BAB 6
Penalaran dalam Karangan
enalaran berasal dari kata “nalar”. Dalam Kamus Umum Bahasa
Indonesia susunan Poewadarminta dinyatakan bahwa “nalar”
Pberarti pertimbangan baik dan buruk, dapat pula diartikan
dengan akal budi. Zainal Arifin dan Amran Tasai (1987) mengemu-
kakan bahwa penalaran adalah suatu proses berpikir manusia untuk
menghubungi-hubungkan data atau fakta yang ada sehingga sampai
pada suatu kesimpulan.
Penalaran merupakan upaya menggunakan pikiran untuk mem-
pertimbangkan suatu keputusan atau kesimpulan. Penalaran dalam
karangan berarti penggunaan pikiran untuk menarik suatu keputusan
atau kesimpulan yang dituangkan ke dalam bentuk tertulis. Dengan
penalaran yang tepat, maka dapat menjadi kuat hal-hal yang diung-
kapkan dalam karangan. Dengan demikian, penyajian materi karang-
an akan selalu sesuai dengan jalan pikiran yang tepat. Kesimpang-
siuran jalan pikiran akan tercermin dari cara pengemukakan penulis
dalam karangan. Karena itu, setiap pengungkapan harus dipertim-
bangkan terlebih dahulu agar hal-hal yang tidak tepat tidak termuat.
Hal itu berkaitan langsung dengan bahasa dalam karangan. Kalimat
yang digunakan hendaknya terangkai dari kata-kata yang tepat. Jadi,
antara jalan pikiran dengan cara pengungkapan (melalui bahasa
dalam karangan) tidak dapat dipisahkan.
Penalaran yang baik berarti ketepatan pengorganisasian dan
penyajian semua gagasan. Segala pernyataan benar-benar kuat dan
dapat dipertanggungjawabkan, tanpa meragukan pembaca. Alasan-
alasan yang dikemukakan merupakan hal yang dapat diterima.
Bagaimanapun baik dan menariknya materi karangan bila tidak
dinalar secara tepat maka akan tidak berarti apa-apa. Ketidaktepatan
penalaran akan mengaburkan materi itu sendiri serta tidak jarang
BAB 6 101
Penalaran dalam Karangan