Page 239 - BUMI TERE LIYE
P. 239
TereLiye “Bumi” 236
”Dia bilang bahwa PapaMama bukan orangtuaku, Sel,” aku menjawab
pelan.
Bahkan si biang kerok yang kembali sibuk berpikir, memper-hat ikan
seluruh stasiun, ikut menoleh ke arahku.
”Kamu tidak bercanda, Ra?” Seli hampir berseru.
Aku menggeleng.
Seli menutup mulutnya dengan telapak tangan saking terkejut-ny a —
yang membuat cahaya di dalam gua jadi bergerak ke sana kemari.
”Tapi wajah mamamu mirip denganmu, kan? Dan dia baik sekali.
Tidak mungkin, Ra. Aku tidak percaya. Orang ber-baju abu-abu itu pasti
keliru.” Seli menggeleng.
”Aku juga tidak percaya.” Aku menunduk, menatap pualam mewah
yang dipenuhi daun kering. ”Tapi kata Av tadi, itu sebenarnya jauh lebih
mudah dipercaya dibanding kenyataan aku bisa menghilangkan sesuatu atau
kamu mengeluarkan petir. Mungkin dia benar, karena Mama dan Papa tidak
pernah tahu aku bisa menghilang sejak usia dua tahun. Mereka tidak
pernah tahu kucingku ada dua. Tidak pernah tahu aku bisa menghilangkan
bendabenda. Aku mungkin memang berasal dari dunia ini.”
Seli terdiam, masih refleks menutup mulutnya dengan telapak tangan.
Ali menggaruk kepalanya yang tidak gatal, memperhatikan kami.
”Kalau begitu, Ra, janganjangan aku juga sama.” Suara Seli
ter-dengar bergetar.
Aku menoleh. ”Sama apanya?”
”Orangtuaku juga tidak pernah tahu aku bisa mengeluarkan petir di
tangan sejak kecil. Mereka juga tidak pernah tahu aku bisa menggerakkan
benda dari jauh.” Suara Seli yang tadi terkejut, berubah menjadi serak.
http://cariinformasi.com