Page 242 - BUMI TERE LIYE
P. 242

TereLiye “Bumi” 239










                                ERTAMA-TAMA  kita  akan  menjemput  Ou  dan  Vey  di  sekolah,
                  memastikan  mereka  aman.”  Ilo  berdiri,  menekan  tombol  di dinding  kapsul,
                  memasukkan  tujuan.

                         Kami  bertiga  sudah  duduk,  berdekatan.

                         Kapsul  itu berdesing  pelan,  mengambang,  kemudian  seperti  batu  yang
                  dilemparkan,  segera  melesat  cepat  dengan  mulus  tanpa  terasa,  meluncur  di
                  jalurnya  yang  gelap.

                         ”Kalian  baik­baik  saja?”  Ilo  bertanya.

                         Ilo memperhatikan  Seli  yang masih  menunduk  menatap  lantai  kapsul.


                         Aku mengangguk.  Seli  hanya  cemas  soal  orangtuanya—lagi  pula  untuk
                  remaja  usia  lima  belas  tahun  yang  tersesat  di dunia  aneh  ini,  siapa  pula  yang

                  tidak  akan  cemas,  kecuali  Ali  si  genius  itu,  yang  bahkan  boleh  jadi  mau
                  menetap  di  dunia  ini.  Tapi  kami  baik-baik  saja.

                         ”Setelah  menjemput  Ou  dan  Vey, kita  akan  segera   mengungsi   ke luar
                  kota.  Kami  punya  rumah  peristirahatan  di  teluk  kota.  Tempat  itu  sering
                  digunakan  Av,  jadi  memiliki  sistem  keamanan  yang  baik.  Di  sana  kita  bisa
                  lebih  tenang  memikirkan  jalan  keluar  agar  kalian  bisa  pulang.    Aku  janji
                  akan  membantu  kalian,”  Ilo  mencoba  menghibur.


                         Aku  mengangguk  lagi,  bilang  terima  kasih.

                         Lengang  sejenak.  Hanya  desing  kapsul  yang  melesat  cepat  dalam
                  lorong  gelap.


                         ”Bagaimana  kapsul  kereta  ini  bergerak  di lorong?  Tidak   ada  bantalan
                  relnya?”  Ali  bertanya,  menyuruhku  menerjemahkan  kepada  Ilo.  Sejak  tadi
                  Ali  asyik  memperhatikan  kapsul.











                                                                            http://cariinformasi.com
   237   238   239   240   241   242   243   244   245   246   247