Page 2 - Sejarah Fisika
P. 2
Perkembangan Atom Pada Tiap Priode
1. Perkembangan Teori Atom Pada Periode Pra Sains
Pada masa tahun sekitar 492-432 SM di Yunani khususnya para filsuf, telah
mengenal pembagian zat menjadi bagian-bagian kecil. Seperti yang dilakukan oleh
Empedocle, ia membagi materi menjadi empat elementer, yaitu tanah, air, udara ,dan
api. Mereka percaya bahwa ke-empat elemen tadi berpengaruh terhadap kehidupan
mereka. Atom berasal dari bahasa Yunani “atomos” yang artinya tidak dapat dibagi-
bagi lagi. Suatu benda dapat dibagi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, jika
pembagian ini diteruskan, maka menurut logika pembagian itu akan sampai pada batas
yang terkecil yang tidak dapat dibagi lagi.
Gagasan ini diciptakan oleh Leucippe (420M). Kemudian muridnya
Democritus (460-370 SM.), menerangkan bahwa materi tersusun dari partikel yang
bergerak terus-menerus “Nothing exists except atoms and empty space. Everything
else is opinion”, dengan :
● Tidak terlihat karena mereka ukurannya sangat kecil.
● Tidak dapat dibagi.
● Kekal karena mereka sempurna.
● Terdiri dari ruang yang kosong (hampa).
● Memiliki jumlah bentuk yang tak terbatas.
Hipotesa itu diterima oleh Epicurus (filosof Yunani lainnya), dan
dikedepankan secara brilian oleh penulis Romawi, Lucretius (meninggal tahun 55 SM),
dalam dia punya syair yang masyhur "De rerum natura" (Tentang hakikat benda).
Perkembangan konsep atom yang dikemukakan oleh Demokritus murni
sebagai hasil pemikiran semata, tanpa disertai adanya percobaan. Namun gagasan ini
telah menjadi pembuka pintu ke arah penemuan baru menuju ke jenjang yang lebih
tinggi.