Page 5 - Sejarah Fisika
P. 5
Ernest Rutherford (1871-1937) melakukan percobaan yang kemudin
dikenal sebagai percobaan hamburan partikel alpha. Dalam percobaan itu dilakukan
penembakan atom-atom dengan partikel-partikel alpha. Partikel alpha adalah inti
helium2He4, jadi ia memiliki massa 4 kali massa hidrogen dan muatan positif sebesar
2 kali muatan elektron. Partikel alpha ini mampu menembus plat logam yang sangat
tipis, yang mengandung atom-atom yang akan ditembak. Dalam percoban itu suatu
sumber alpha yaitu bahan radioktif yang menghasilkan partikel alpha, memancarkan
partikel alpha ke arah sembarang. Partikel alpha itu kemudian sebagian diarahkan
dengan sebuah kolimator timbal sehingga plat logam tipis yang atom-atomnya akan
ditembak, misalnya plat emas. Kemudian pada belakang plat tipis itu dipasang layar
yang akan berpendar bila terkena partikel alpha. Perpendaran layar oleh patikel alpha
itu diamati melalui sebuah mikroskop
Dalam percobaan ini ternyata berbagai partikel alpha yang datang pada
plat dengan arah yang sama mengalami akibat yang berbeda setelah menumbuk plat
logam tipis. Sebagian besar partikel alpha diteruskan pada arah semula, sebagian
mengalami hamburan pada arah lain dengan sudut simpangan yang besar bahkan
sebagian ada yang mengalami pemantulan sampai kembali ke arah semula.
Berdasarkan gejala pada percobaan, rutherford berpendapat bahwa sebagian besar
pertikel alpha itu diteruskan pada arah semula karena melewati ruang kosong dalam
atom plat logam, sebagian partikel alpha yang dihamburkan itu disebabkan
mengalami medan listrik yang kuat sehingga mengalami penyimpangan dari arahnya
semula dan sebagian mendapat gaya tolak sehingga dipantulkan ke arah datangnya
lagi. Hal ini tidak mungkin bila atom berbentuk ruang pejal tak berongga seperti yang
disarankan Thomson, oleh sebab itu Rutherford mengemukakan model atomnya.
Menurut Ruthertord, atom terdiri dari inti atom yang bermuatan positif yang terletak
di pusat atom, terdiri dari proton dan neutron dan elektron berputar mengelilingi inti
seperti planet mengelilingi matahari.
kelemahan dari teori Rutherford yaitu:
● Elektron dapat "runtuh" ke inti atom karena dipercepat dan memancarkan energi.
● Spektrum atom hidrogen berupa spektrum kontinu (kenyataannya spektrum
garis).
3. Metode atom bohr
Di awal abad 20, percobaan oleh Ernest Rutherford telah dapat
menunjukkan bahwa atom terdiri dari sebentuk awan difus elektron bermuatan
negatif mengelilingi inti yang kecil, padat, dan bermuatan positif. Berdasarkan data
percobaan ini, sangat wajar jika fisikawan kemudian membayangkan sebuah model
sistem keplanetan yang diterapkan pada atom, model Rutherford tahun 1911,
dengan elektron-elektron mengorbit inti seperti layaknya planet mengorbit matahari.
Namun demikian, model sistem keplanetan untuk atom menemui beberapa
kesulitan.