Page 49 - PP 25 2021
P. 49

PRES IOEN
                                                   REPUBLIK INDONESIA


                                                           -49-


                                   (2) Pemanfaatan jaringan tenaga listrik  sebagaimana
                                        dimaksud pada ayat (1) dilakukan:
                                        a. apabila tidak mengganggu kelangsungan penyediaan
                                             tenaga listrik; dan
                                        b. setelah memperoleh  persetujuan pemilik  jaringan.

                                   (3) Pemanfaatan jaringan tenaga listrik  sebagaimana
                                        dimaksud pada ayat (1) meliputi  pemanfaatan:
                                        a. penyangga  danf atau jalur sepanjang jaringan;
                                        b. serat optik pada jaringan;
                                        c.  konduktor  pada jaringan; danf atau
                                        d. kabel pilot pada jaringan.

                                   (4) Pemilik jaringan  menyampaikan laporan kepada  Menteri
                                         setelah memberikan persetujuan  sebagaimana dimaksud
                                        pada ayat (2) huruf b untuk pemanfaatan jaringan tenaga
                                        listrik dengan melampirkan  dokumen paling sedikit
                                        berupa:
                                        a. identitas pemilik jaringan;
                                        b. identitas pemanfaat  jaringan;
                                        c.  analisis kelaikan pemanfaatan  jaringan;
                                        d. jenis dan ruang lingkup jaringan  yang dimanfaatkan;
                                        e. jenis, spesilikasi, dan/atau kapasitas peralatan
                                             telekomunikasi, multimedia, dan/atau informatika
                                             yang dipasang di jaringan; dan
                                         f.  perjanjian pemanfaatan  jaringan.
                                   (5) Ketentuan lebih lanjut mengenai  tata cara pemanfaatan
                                        jaringan  tenaga  listrik  untuk                       kepentingan
                                         telekomunikasi, multimedia, danf atau informatika diatur
                                         dengan Peraturan  Menteri.

                                                         Pasal 53

                                   (1) Instansi Pemerintah Pusat, instansi Pemerintah Daerah,
                                         badan usaha milik negara, badan usaha milik daerah,
                                         badan usaha swasta, badan layanan umum, koperasi,
                                         perseorangan, swadaya masyarakat, dan lembagalbadan
                                         usaha lainnya dalam melakukan usaha Ketenagalistrikan
                                         wajib mengutamakan  produk dan potensi dalam negeri.
                                   (21 Pengutamaan  produk dan  potensi dalam negeri
                                         sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi:
                                         a. kewajiban  penggunaan produk dalam negeri;
                                         b. pemenuhan tingkat komponen dalam negeri; dan
                                         c.  pengadaan  produk dalam negeri.


                                                                                     (3) Pengutamaan



           SK No 087265  A
   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54