Page 28 - Microsoft Word - 4b6c-5398-65dc-7a3f.docx
P. 28
selesai. Informasi dari berbagai sumber kajian mengenai awal
mula keberadaan tari Telek, tidak dapat dipastikan kapan dan siapa
yang menciptakannya. Tari tradisi Telek ini merupakan ungkapan
pengalaman hidup dan emosi bersama masyarakat penyangganya.
Tarian yang merupakan warisan leluhur tanpa identitas
pemilik biasanya dikatakan bersifat anonim. Berdasarkan dari
hasil observasi, Tari Telek di Banjar Kangin Desa Adat Panjer
dipercaya sudah mengalami perjalanan sejarah yang cukup lama,
hingga tidak diketahui awal keberadaannya di Banjar Kangin Desa
Adat Panjer. Walapun bersifat anonim tari Telek ini masih tetap
dilestarikan dengan selalu bertumpu pada pola tradisi dari
masyarakat penyangganya. Berdasarkan bentuk penyajiannya tari
Telek ini dapat dikategorikan dalam bentuk tari kelompok yang
dibawakan oleh sembilan orang penari, diantaranya yaitu: empat
orang penari wanita dengan ciri khasnya menggunakan topeng
berwarna putih yang biasa disebut Telek luh. Dua orang penari
laki-laki yang secara umum disebut Jauk manis atau Telek muani
dengan menggunakan topeng berwarna putih berparas laki-laki
dengan karakter halus. Dua orang penari laki-laki yang secara
umum disebut Jauk keras dengan menggunakan topeng berwarna
merah sebagai penggambaran karakter keras. Istilah Jauk keras di
Banjar Kangin menggunakan istilah yang berbeda, yaitu