Page 27 - flip 1 sistem pencernaan
P. 27

2        KERONGKONGAN (Esofagus)

                                                                        Bolus selanjutnya masuk ke dalam faring.
                                                                        Faring  memiliki  daerah  persimpangan
                                                                        antara saluran pencernan (kerongkongan)
                                                                        dan  saluran  pernapasan  (tenggorokan)
                                                                        yang dibatasi oleh katup  epiglotis  untuk
                              Gambar 9. Bolus menuju Faring             mencegah  bolus  tidak  masuk  ke  saluran
                                (Sumber : Urry dkk., 2020)              pernapasan ketika  proses menelan  bolus
                                                                        menuju kerongkongan (Gambar 9).
                           Kerongkongan  merupakan  saluran  berbentuk
                   tabung  dengan  panjang  ±  25  cm  yang  dindingnya
                   tersusun  atas  otot-otot  polos.  Bagian  pangkal
                   kerongkongan (faring) berotot lurik yang bekerja secara
                   sadar  menurut  kehendak  kita  dalam  proses  menelan.
                   Otot-otot polos dinding kerongkongan mendorong bolus
                   menuju  lambung  dengan  gerakan  meremas  yang
                   disebut  sebagai  gerak  peristaltik.  Gerak  peristaltik
                   dapat  terjadi  karena  adanya  kontraksi  otot  secara
                   bergantian  pada  lapisan  otot  yang  tersusun  secara
                   memanjang dan melingkar (Gambar 10).                        Gambar 10. Gerak Peristaltik pada
                                                                                        Kerongkongan
                                                                                   (Sumber: Urry dkk., 2020)


                  3       LAMBUNG (Ventrikulus)


                           Lambung memiliki tiga bagian yaitu kardiak, fundus dan
                   pylorus (Gambar 11). Pada daerah perbatasan kardiak dan
                   esofagus  tersusun  atas  otot  sfingter  kardiak  yang  secara
                   refleks  terbuka  apabila  ada  bolus  masuk  dan  mencegah
                   agar asam lambung tidak naik ke kerongkongan. Makanan
                   dicerna  oleh  lambung  berlangsung  sekitar  2-4  jam.
                   Pencernaan mekanis dilakukan oleh otot-otot polos dinding
                   lambung  yang  berkontraksi  dan  secara  kimiawi  oleh  getah
                   lambung  untuk  menghancurkan  bolus  hingga  memiliki          Gambar 11. Struktur Lambung
                   tekstur  seperti  bubur  yang  disebut  kimus  (chyme).  Gerak   (Sumber: Marieb & Hoehn, 2020)
                   peristaltik  lambung  meningkat  saat  berisi  makanan  dan
                   melambat saat lambung kosong.
                   Proses pecernaan kimiawi berlangsung dengan bantuan getah lambung yang terdiri dari:

                       a.  Asam lambung (HCl) menyebabkan kondisi lambung menjadi asam (pH berkisar 1-3)
                          sehingga  dapat  membunuh  bakteri  yang  masuk  bersama  makanan  dan  mengaktifkan
                          enzim pepsinogen menjadi pepsin.
                       b.  Enzim pepsin berfungsi memecah protein menjadi pepton.
                       c.  Enzim renin sebagai penggumpal protein pada susu (kasein).
                       d.  Hormon gastrin memicu sekresi atau keluarnya getah lambung.
                   Pada daerah perbatasan pilorus terdapat otot sfingter pilorus yang mengatur keluarnya kimus
                   dari lambung menuju duodenum.




   E-BOOK INTERAKTIF SISTEM  PENCERNAAN  MANUSIA                             BIOLOGI KELAS XI SMA/MA            16
   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32