Page 67 - Sastra Anak
P. 67
Semuanya tampak serius menunggu jawaban ibu Radit. “Pertama
memang Radit jarang, bahkan dapat dikatakan tidak pernah makan
nasi. Kedua kemarin, katanya ketika ditanya dokter, Radit jajan
makanan dengan sambal dan sambal saus yang banyak. Radit juga
ternyata jajan minuman manis yang dingin dan bersoda” ibunya
menjelaskan dengan rinci penyebab Radit sakit.
Semua teman Radit berdiam diri saat ibu Radit menjelaskan
diagnosis dokter terhadap keluhan sakit Radit. Mereka berdiam
bukan hanya karena mendengarkan Ibu Radit berbicara. Namun,
mereka berdiam karena sama dengan Radit, mereka pun suka jajan
sembarangan. Jajan minuman es yang belum tentu bersih airnya.
Jajan minuman manis yang belum tentu gulanya asli. Jajan
makanan-makanan di pinggir jalan yang belum tentu bersih. Jajan
makanan yang tidak tertutup sehingga mudah dihinggapi lalat dan
debu.
“Buuuuu!” terdengar suara Radit di dalam kamarnya. Ibu Radit
bergegas menuju arah suara Radit. “Ayo, Pak dan anak-anak,
sekalian bertemu Radit” ajak Ibu Radit kepada Pak Rohman dan
murid-muridnya.
64