Page 69 - Sastra Anak
P. 69

Radit hanya tersenyum-senyum saja mendengar komentar-komentar
         dari  teman-temannya.  Pak  Rohman  dan  Ibu  Radit  ikut  tersenyum
         juga  menyaksikan  anak-anak  tersebut  bercanda.  “Tapi  …”  tiba-tiba
         Radit  menyela  di  tengah  senyuman  teman-temannya.  “Tapi  kenapa,
         Radit?”  Tanya  Indri  penasaran.  Semuanya  terdiam  menunggu
         jawaban  Radit.  “Nanti,  namaku  ganti  ya,  Radit,  bukan  Anas.  Kan
         sekarang sudah makan nasi!” Radit meminta teman-temannya untuk
         memanggil  dia  sesuai  dengan  namanya.  Mendengar  permintaan
         Radit  semua  yang  ada  di  dalam  kamar  tertawa.  Beberapa  saat
         kemudian  Pak  Rohman  menasehati  murid-muridnya,  “Saya  setuju
         dengan  Radit.  Kalian  tidak  boleh  mengganti-ganti  nama  orang
         sembarangan,  apalagi  untuk  julukan  yang  jelek.”  Semua  muridnya
         menganggukkan  kepala.  Radit  tampak  senang  dengan  ucapan  Pak
         Rohman.  “Sekarang  yuu  kita  pulang.  Ayo,  berpamitan  kepada  Radit
         dan ibu” ujar Pak Rohman menutup nasehatnya.





                                                                     66
   64   65   66   67   68   69   70   71   72   73   74