Page 74 - Sastra Anak
P. 74

Sesampai  di  rumah  kulihat  ada  ibu  sedang
         merenung  di  kursi  kayu  yang  setiap  malam  aku

         gunakan  untuk  belajar.  Aku  mengucapkan  salam
         dan mencium tangan Ibu. Tidak begitu kuhiraukan

         kegundahan  hati  ibu.  Aku  segera  masuk  kamar
         dan  mengambil  kaleng  bekas  kue  kering  yang

         kujadikan  tempat  untuk  menabung  uang.  Kubuka
         segera  kaleng  itu  dan  kuhitung  semua  uangnya.

         Aku senang dan bersyukur.

         Sekalipun         sebagian
         besar         tabunganku

         berbentuk              uang
         logam,  jumlah  uangku

         cukup  untuk  membeli
         sepeda           tersebut,

         bahkan      sedikit     ada
         kelebihannya.


        Kuniatkan       kelebihannya        ini   untuk     diberikan

        kepada  adikku  yang  ingin  sekali  membeli  mainan
        yoyo.








                                                                     71
   69   70   71   72   73   74   75   76   77   78   79