Page 8 - Draft Flipbook
P. 8
Topik 1: Lapisan Tanah Purba dan Keanekaragaman Hayati
Strafigrasi merupakan studi tentang sejarah, umur relative, distribusi
lapisan tanah dan interpretasi lapisan-lapisan batuan yang berguna untuk
menjelaskan sejarah bumi. Melalui studi tersebut kita dapat mengetahui
perubahan yang terjadi pada suatu lingkungan di masa lampau serta
mengetahui keanekaragaman makhluk hidup yang menghuni melalui fosil yang
ditemukan.
Lapisan tanah purba di Situs Sangiran membentuk formasi batuan yang
dapat menunjukkan perubahan lingkungan alam sejak dua juta tahun yang lalu
sampai sekarang dan kondisinya masih utuh sampai sekarang. Dari lapisan
tanah tersebut dapat diketahui waktu geologis atau waktu terbentuknya tiap
lapisan batuan yang ada. Di setiap lapisan batuan ditemukan fosil yang
menunjukkan keanekaragaman makhluk hidup yang mendiami daerah tersebut
pada rentang waktu geologinya masing-masing. Formasi batuan yang terdapat
di Situs Sangiran serta fosil yang ditemukan adalah sebagai berikut:
A. Formasi Kalibeng. Terbentuk pada masa Pliosen (2,4 juta tahun yang lalu),
formasi batuan berupa lapisan lempung biru. Pada lapisan ini ditemukan
fosil Coral, Gigi Hiu, Penyu, dan Bivalvia (kerang)
B. Formasi Pucangan. Terbentuk awal masa Peistosen ( 1,7 juta tahun yang
lalu), oleh endapan lahar vulkanik Gunung Lawu Purba yang berupa
material lempung hitam. Pada formasi ini ditemukan fosil Crocodylus
(buaya rawa), Gavialis (buaya sungai), Hipopotamus (Kuda Nil), Mastodon
(Gajah Purba), dan Homo erectus archeic.
C. Formasi Grenzbank. Terbentuk sekitar 900.000 tahun yang lalu yang
disebabkan karena terjadi erosi di Pegunungan Selatan dan Pegunungan
Kendeng (bagian utara) yang membawa kerikil-kerikil vulkanik ke daerah
Sangiran. Pada masa ini Sangian sepenuhnya menjadi lingkungan darat.
D. Formasi Kabuh. Formasi ini terbentuk sekitar 750.000-250.000 tahun yang
lalu. Pada formasi ini tersusun oleh endapan vulkanik yang disebabkan oleh
letusan-letusan gunung-gunung api yang berada di sekitar Sangiran.
Letusan tersebut mengeluarkan material vulkanik melalui sungai-sungai
dan akhirnya menutupi Grenzbank. Pada formasi ini ditemukan fosil
Banteng, Kerbau Purba, Harimau, Stegodon (Gajah Purba), Elephas (gajah),
Babi, dan Homo erectus tipik.
E. Formasi Notopuro. Terbentuk karena proses pengendapan batuan andesit
yang berlangsung sekitar 70.000 tahun, selanjutnya oleh adanya tenaga
endogen dari lempeng tektonik di Selatan Pulau Jawa serta tenaga eksogen
berupa pembebanan dari endapan menyebabkan Sangiran terangkat,