Page 51 - E MODUL AFIFAH KHAIRANI
P. 51
Cairan tubuh yang terdapat pada tubuh kita terdapat pasangan asam-basa
konjugasi yang berfungsi sebagai larutan penyangga, seperti yang terdapat pada cairan
intra sel (dalam sel) atau pada cairan ekstra sel (luar sel). Contoh larutan penyangga
dalam tubuh makhluk hidup yaitu darah (intra sel) dan air liur (ekstra sel). Larutan
penyangga dalam tubuh makhluk hidup terbagi dalam tiga macam, yaitu:
1. Larutan Penyangga Fosfat (H2PO4 / HPO4 )
-
2-
Larutan penyangga fosfat terdapat dalam cairan intra sel. Cairan intra sel meru-
pakan media untuk berlangsungnya metabolisme tubuh. Metabolisme yang dihasilkan
dapat berupa zat yang bersifat asam ataupun basa. Zat asam yang dihasilkan dari me-
tabolisme dapat menurunkan pH cairan intra sel. Adapun zat basa yang dihasilkan
dari metabolisme dapat menaikkan pH cairan intra sel. Mengapa demikian? Karena da-
lam proses metabolime melibatkan banyak enzim, sehingga agar enzim dapat bekerja
dengan baik dan optimal, pH pada system cairan intra sel harus relatif tetap.
Bagaimana jika pH-nya berubah-ubah secara signifikan? Ya, betul jika pH nya relatif
tidak tetap, maka akan terjadi gangguan metabolic. Gangguan metabolic adalah ke-
lainan medis yang mempengaruhi produksi energi di dalam tubuh manusia. Umumnya,
kelainan genetik mengakibatkan gangguan pada metabolisme, sehingga enzim yang
berperan dalam proses metabolisme sel hilang atau rusak. Enzim yang hilang tersebut
dapat menganggu proses metabolisme dalam tubuh. Akibatnya, berbagai zat racun da-
lam tubuh menumpuk dalam aliran darah karena gagal dibuang.
Jika proses metabolisme tubuh dihasilkan lebih banyak asam, maka penyangga
fosfat (HPO4 ) akan menangkap/bereaksi dengan H yang dihasilkan zat asam tersebut
2-
+
dengan reaksi seperti berikut.
44 Materi Larutan Penyangga